Minuman Panas Picu Risiko Kanker Kerongkongan? Ini Penjelasan Dokter
Minum dan makan makanan yang terlalu panas picu risiko kanker--Ilustrasi
Radarkoran.com - Minum dan makan makanan yang terlalu panas ternyata dapat membawa risiko serius bagi kesehatan. Kebiasaan minum minuman panas dalam jangka panjang berisiko mengganggu saluran cerna. Fakta itu diungkap dokter spesialis bedah Shilpi Agrawal dari HCG Cancer Centre, Mumbai.
Menurutnya, suhu tinggi pada minuman panas dapat meningkatkan peluang terkena kanker kerongkongan dan kanker mulut.
"Penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman panas dan risiko kanker di saluran pencernaan atas," kata Shilpi Agrawal, sebagaimana dilaporkan Hindustan Times, dikutip dari Antara, Sabtu 7 Desember 2024
Shilpi menjelaskan bahwa paparan suhu tinggi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan peradangan di esofagus (esofagitis) dan perubahan sel yang dikenal sebagai displasia. Kedua kondisi ini merupakan prekursor kanker
"Minuman panas dapat mengganggu cara sel membelah dan memperbaiki diri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker," ujarnya.
Meskipun minuman panas tidak secara langsung memengaruhi DNA, penelitian menunjukkan dampaknya pada cara sel berfungsi.
Selain minuman panas, faktor lain seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan buruk juga menjadi penyebab kanker kerongkongan. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan memastikan minuman tidak dikonsumsi dalam kondisi terlalu panas.
BACA JUGA: 5 Khasiat Minum Kopi Dingin, Salah Satunya Bikin Jantung Sehat
"Pastikan suhu minuman Anda aman untuk diminum agar tidak merusak sel di saluran cerna," tambahnya.
Sementara itu, World Health Organization's International Agency for Research on Cancer (IARC) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa minuman yang dikonsumsi pada suhu di atas 65°C kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia.
"Suhu panas yang berlebihan ini dapat merusak sel-sel di dalam esofagus, menyebabkan luka bakar yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi kanker esofagus jika kerusakan terjadi secara berulang," ungkap laporan tersebut.
Penelitian ini mengingatkan pentingnya memperhatikan kebiasaan sederhana seperti suhu minuman yang dikonsumsi, untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang.