Produsen Kue Makanan Ringan 'Mawar' di Kelurahan Tangsi Baru Banjir Pesanan
PRODUKSI : Rumah produksi makanan ringan dan kue 'MAWAR' di Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mulai kebanjiran pesanan.--IYUS/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Cemilan dan kue yang diproduksi merek 'Mawar' di Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menjadi kue atau jajanan yang banyak dicari mayarakat, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.
Kebanyakan orang khususnya di wilayah Kabupaten Kepahiang dan sekitarnya sudah tidak asing dengan produk 'Mawar' makanan ringan ini, seperti sistik ubi ungu, keripik pisang kapas, tempe, opak, klanting, makaroni, dan kue kering lainnya.
Sebelum bulan puasa, rumah produksi kue home industri ini sudah menambah pekerja.
Kondisi itu pula yang membuat produsen makanan ringan serta kue mawar asal Kelurahan Tangsi Baru, Wismawati (43) selalu kebanjiran pesanan saat bulan ramadhan.
"Berbagai makanan ringan dan kue kering yang selalu banyak dipesan masyarakat saat bulan puasa untuk persiapan lebaran. Pemesan mulai dari Curup, Lubuk Linggau, Kota Bengkulu, dan paket juga ada hingga ke Batam," kata Wismawati saat ditemui di rumahnya, Senin 22 Januari 2024.
Rumah Wismawati terlihat ramai aktivitas pekerja yang sedang memproduksi mengolah makanan ringan dan kue.
Para pekerja yang mayoritas perempuan terlihat sedang mencetak kue dan sistik, serta keripik.
BACA JUGA:MIN 1 Kepahiang Berhasil Mempertahankan Predikat Sekolah Sehat
"Semua produk olahan makanan ringan dan kue mawar, sudah memiliki NIB serta izin halal. Kalau untuk harga per kemasannya, mulai dari Rp 10 ribu. Ya tersedia juga digerai dan toko waralaba yang ada di Kota Bengkulu," jelasnya.
Wismawati mulai menekuni usaha membuat makanan ringan serta kue kering sejak tahun 1992 lalu. Dia memproduksi bermacam kue kering sesuai pesanan dari masing-masing pemesan.
Menurut Wismawati, permintaan makanan ringan dan kue kering pada lebaran mulai normal lagi pada tahun 2022, setelah sebelumnya sempat turun akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan tahun 2021.
Wismawati menjelaskan, ketika terjadi pandemi Covid-19 pada tahun 2020, permintaan kue dan makanan ringan sempat turun menjelang lebaran.
"Ketika pandemi, saya tetap produksi tapi permintaannya menurun darastis. Tahun 2022 hingga tahun ini, Alhamdulillah permintaan atau pesanan dari para pembeli sudah kembali normal," demikian Wismawati.