2 Paket Pengerjaan Fisik SPAM Regional Kobema Berkontrak

Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso--GATOT/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Program strategis nasional di wilayah Bengkulu untuk Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Kota Bengkulu - Bengkulu Tengah - Seluma (Kobema) hingga saat ini terus dikerjakan.

Pembangunan yang ditargetkan tuntas kisaran bulan Oktober atau November 2024 mendatang ini untuk progres pengerjaan di tahun ini ada pada Pemerintah Provinsi, sehingga persiapan pembangunan mulai dilakukan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si mengatakan, sejauh ini sudah ada dua paket pekerjaan untuk pembangunan fisik SPAM Regional Kobema yang sudah berkontrak.

Sementara paket lainnya masih dalam proses lelang pengawasan di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Provinsi Bengkulu. 

"Ada dua paket pekerjaan yang sudah berkontrak, sedangkan paket-paket yang lain masih lelang pengawasan," sampai Tejo Suroso. 

BACA JUGA:Pembangunan SPAM KOBEMA Berlanjut, Pemprov Akan Bongkar Bangunan Ilegal

Adapun dua paket utama yang berhubungan dengan pekerjaan fisik (konstruksi) sudah selesai tender yakni untuk paket pembangunan jaringan distribusi SPAM Regional Kobema dengan lokasi pekerjaan Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma - Bengkulu (Kota) dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 24,1 miliar bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu tahun 2024.

Sedangkan untuk paket pekerjaan konstruksi kedua yakni pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) SPAM Regional Kobema, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, dengan nilai HPS Rp 48,4 miliar.

Tejo menyebut, dalam proses lelang terhadap paket-paket pekerjaan SPAM Kobema ini sebelumnya terdapat paket pekerjaan yang gagal tender, sehingga harus diulang. Kegagalan tersebut mayoritas dikarenakan pihak kontraktor yang tidak sesuai kriteria.

Hal demikian dikarenakan pembangunan SPAM yang merupakan paket PSN tersebut membutuhkan teknologi tinggi, sehingga pihaknya harus menyiapkan rekanan yang bonafit dan memenuhi kualifikasi. 

"Banyak perusahaan lokal yang belum mampu memenuhi persyaratan. Karena alatnya saja hampir Rp 800 juta harganya untuk penyambungan pipa," jelas Tejo. 

BACA JUGA:Pembangunan PSN SPAM KOBEMA Berlanjut, Warga Diminta Kosongkan Lahan Milik Pemerintah

Lebih jauh dikatakan Tejo, dalam upaya meminimalisir resiko kebocoran untuk pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) SPAM Regional Kobema, pengerjaan penyambungan pipa akan dilakukan secara digital menggunakan teknologi Jepang untuk.  Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab gagalnya tender sebelumnya. 

"Oleh karena itu banyak penawar yang belum tahu persyaratan, kami meminta secara detail, makanya terjadi tender ulang. Tapi pada saat lelang kedua sudah lancar dan kita sudah berkontrak semua," ungkap Tejo. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan