50 Pengrajin Batik di Provinsi Bengkulu Mengikuti Sertifikasi Kompetensi Profesi Batik
BATIK : 50 pengrajin batik di Provinsi Bengkulu mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik bertempat di LPK Sumber Hayati Kepahiang.--IYUS/RK
Radarkoran.com - Sebanyak 50 pengrajin batik di Provinsi Bengkulu mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik. Uji kompetensi ini digelar Direktorat Standarisasi Kompetensi Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif Badan Parawisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik, bertempat di ruang pertemuan LKP Sumber Hayati Kepahiang di Desa Tebat Monok, Senin 20 Mei 2024.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, SP, M.Si mengatakan, program fasilitasi sertifikasi kompetensi profesi batik bertujuan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya profesi batik di Provinsi Bengkulu.
"Sertifikasi kompetensi profesi batik sangat penting bagi setiap pengrajin, sebagai upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing para pengrajin batik dalam menghadapi persaingan pasar, dan menjaga kelestarian budaya," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar saat membuka acara uji Kompetensi Profesi Batik, Senin 20 Mei 2024.
Lanjutnya, para pengrajin batik di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu diminta untuk terus berinovasi, serta menampilkan ciri dan corak khas batik Bengkulu dalam setiap produk yang dihasilkan.
BATIK : 50 pengrajin batik di Provinsi Bengkulu mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik bertempat di LPK Sumber Hayati Kepahiang--IYUS/RK
"Pembatik di Provinsi Bengkulu sudah mulai tumbuh dan hasilnya cukup bagus dan berkualitas. Kita pantas disejajarkan dengan pembatik di daerah lainnya," ucap Murlin.
BACA JUGA:MAN 02 Kepahiang Lestarikan Batik Diwo Kepahiang
Dia menambahkan, bisa jadi kendala bila belum memiliki sertifikasi kompetensi, masih akan dipertanyakan terutama jika batik-batiknya akan dikirim ke luar negeri.
"Saya mengajak untuk seluruh pembatik di Bengkulu untuk bisa meningkatkan kreativitas serta produksi batik, dan dapat berinovasi yang akhirnya bisa meningkatkan perekonomian," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LSP Batik, Dr. Ir. Rodia Syamwil, M.Pd mengatakan, Provinsi Bengkulu termasuk daerah asal batik sejak abad ke-18. Salah satunya trend batik besurek di Provinsi Bengkulu sudah menjadi pakaian resmi di setiap acara resmi dan saat ini dalam proses meraih Hak Kekayaan Intelektual.
Kegiatan yang difasilitasi kemenparekraf ini dinilai sangat tepat untuk para Pembatik yang berasal dari Kabupaten Kepahiang dan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu. Dalam kegiatan ini, para pengrajin batik akan mengikuti serangkaian uji kompetensi dan dinilai oleh tim asesor LSP Batik.
"Uji Kompetensi itu kan sebenarnya mencari bukti, jika dokumen-dokumen seperti sertifikat, penghargaan, dan sebagainya lengkap, maka dianggap sudah tercukupi. Sehingga tinggal wawancara saja terkait wawasannya. Namun jika bukti dokumen ini kurang memadai, maka harus dibuktikan lewat praktik atau reel mengerjakan pembatikan," paparnya.
Ketua LSP Batik ini menambahkan, pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi berlangsung satu hari dan dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepahiang. Rekomendasi dari asesor akan langsung diberikan, kemudian rekomendasi akan dibawa pada rapat pleno LSP.
BACA JUGA:Puluhan Pembatik di Bengkulu Akan Ikut Uji Kompetensi Sertifikasi Profesional