Bunda PAUD Ajak Guru TK/PAUD Kembangkan Potensi Peserta Didik
Bunda PAUD Rejang Lebong, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, MSi, mengajak seluruh guru TK/PAUD untuk melaksanakan kurikulum merdeka belajar.--IST/RK
Radarkoran.com - Bunda PAUD Rejang Lebong, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, MSi, mengajak seluruh guru TK/PAUD untuk melaksanakan kurikulum merdeka belajar.
"Jadi, para guru harus mampu berperan aktif menggali dan mengembangkan minat, bakat dan potensi peserta didik atau murid," ungkap Hartini saat menjadi narasumber Sosialisasi Tindaklanjut Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar TK/PAUD yang digelar Dinas Dikbud.
Dikatakan, selain memberikan kebebasan berkreativitas kepada para murid, guru juga perlu meningkatkan peran aktif sebagai fasilitator pembelajaran. Guru bukan hanya menjadi pemberi pengetahuan, tapi juga membantu murid dalam mengembangkan kemampuan mandiri, berpikir kritis dan mengasah keterampilan.
"Guru berperan memberikan arahan, memfasilitasi diskusi, serta memberikan umpan balik yang membanguna bagi peserta didik. Jadi, peran guru itu sangat penting sebagai garda terdepan dalam menggerakan roda pendidikan," tutur Hartini.
Salah satu bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar Kemendikbudristek telah menerbitkan kebijakan tentang 'Gerakan Transisi TK/PAUD ke SD yang Menyenangkan'.
Harapannya, miskonsepsi pembelajaran di jenjang pendidikan anak usia dini yang selama ini terjadi yaitu tentang Calistung atau baca, tulis, hitung dapat diakhiri. Pada Merdeka Belajar episode 24 ini, ada 3 perubahan.
BACA JUGA:Ops Antik Nala 2024, Polres Rejang Lebong Amankan 9 Tersangka
Pertama, menghilangkan tes Calistung dalam PPDB-SD. Kedua menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru selama 2 minggu pertama.
Ketiga, satuan pendidikan menerapkan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan pondasi anak. Yaitu, mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan social dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk lingkungan belajar. Serta kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti kepemilikan dasar literasi dan numerasi, pengembangan motorik dan perawatan diri dilingkungan belajar secara mandiri dan pemaknaan terhadap belajar yang positif.
"Diharapkan dalam tahun ajaran baru ini semua lembaga satuan pendidikan khususnya TK/PAUD dan SD dapat melaksanakan perubahan. Sebagai dukunga dalam melaksanakan transporamsi pendidikan melalui Gerakan Transisi TK/PAUD-SD yang menyenangkan," terang Hartini Syamsul.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi Tindak Implementasi Kurikulum Merdeka TK/PAUD, Sri Sulastri, SE menjelaskan, sosialisasi ini diikuti 145 peserta. Terdiri dari kepala sekolah, guru TK/PAUD dan pengelola TK/PAUD.
"Sosialisasi ini dilaksanakan dalam 3 hari, 11 – 13 Juli 2024. Hari pertama, Kamis, (11/7) menampilkan 3 narasumber. Yakni, Kadis Dikbud, Drs.Noprianto, MM, Sekdisbud, Hanapi, SPd, MM, Murhin, SPd dari BPMP Prov Bengkulu. Hari kedua, Jum’at (12/7) 3 narasumber. Hj Hartini Syamsul, S.Sos, MSi sebagai Bunda PAUD, Ketua BPMP Prov, Dr.Komarudin, MPD dan We Haffy, SPd guru sekolah penggera. Hari ketiga, Sabtu (13/7) 2 narasumber. Yakni, guru sekolah penggerak, Enny Khuswidyati, SPd.AUD, dan saya sendiri Kabid Pembinaan PAUD/TK Dikbud, Sri Sulastri, SE," tutur Sri Sulastri.
BACA JUGA:Bupati Syamsul Resmikan Jembatan Lubuk Belimbing
Tujuan pelaksanaan sosialisasi ini lanjut Sri Sulastri, untuk menjadi pedoman bagi sekolah dalam mengelola TK/PAUD berdasarkan kurikulum merdeka belajar sesuai prinsif pembelajaran anak.