Musim Panen, Harga Cengkeh di Kepahiang Tembus Rp 125 Ribu per Kilogram

CENGKEH : Harga cengkeh kering di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tembus Rp 125 ribu per Kilogram.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Para petani di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu belum begitu banyak yang melirik untuk mengembangkan perkebunan cengkeh. Padahal harga komoditas perkebunan yang satu ini selalu stabil harganya dibanding komuditas perkebunan lainnya.

Saat ini harga cengkeh di Kabupaten Kepahiang berada pada angka Rp 125 ribu per Kilogram, naik dari sebelumnya Rp 115 ribu perkilo. Seperti dikatakan salah seorang petani cengkeh Desa Sungai Jernih Kecamatan Seberang Musi, Heri. 

Kepada Radarkoran.com, Rabu 14 Agustus 2024 dia menerangkan, dirinya sampai dengan saat ini terus mengembangkan budi daya cengkeh. Dia menilai, berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya, cengkeh walaupun sudah berusia berpuluh-puluh tahun masih tetap bisa dirawat dan dikembangkan.

BACA JUGA:Kebakaran 1 Unit Perumnas Pesona di Kabawetan, Pemilik Rugi Ratusan Juta

"Saya tetap merawat kebun cengkeh ini, karena harganya stabil. Saat ini harga jual cengkeh kering sudah Rp 125 ribu per kilogram," terang Heri.

Menurut Heri, berkebun cengkeh sangatlah menyenangkan karena hasil yang didapat cukup memuaskan. Dia menuturkan, per pohonnya setiap musim panen seperti saat ini, bisa menghasilkan hingga 20 Kilogram cengkeh kering. 

"Paling turun atau anjlok harga cengkeh ini Rp 85 ribu per Kilogram, jadi masih tetap stabil. Tidak seperti komuditas perkebunan lain yang harganya naik cepat, turun juga cepat. Kalau sekali turun, tidak tanggung-tanggu, nyungsep. Kalau harga cengkeh tidak (Tindak terlalu jauh turun harganya, red)," papar Heri.

Di Kabupaten Kepahiang, lanjut Heri menyampaikan, saat ini sudah banyak toke yang membeli cengkeh kering. Sehingga dirinya setiap kali menjual hasil panen cengkeh kering ke toke di Kabupaten Kepahiang, sangat mudah dan selalu siap menampung berapa pun jumlah yang dijual. 

"Mudah-mudahan ke depan ada perhatian pemerintah daerah untuk mengembangkan cengkeh. Ada bantuan bibit cengkeh unggul. Sehingga kami selain merawat tanaman kopi, ada juga tanaman cengkeh. Apalagi untuk desa sungai jernih, sangat cocok untuk jenis tanaman cengkeh," jelasnya.

BACA JUGA:Wow, Yamaha Aerox Dihargai Hanya Rp 14 Jutaan

Panen cengkeh ini sama seperti kopi, sekali dalam setahun dengan satu kali pemupukan. Perawatannya tidak susah dan iklim cuacanya cocok dengan iklim di Kabupaten Kepahiang, tidak terlalu dingin. Dengan demikian, sangat menjanjikan untuk dikembangkan terutama di wilayah Kecamatan Seberang Musi.

"Sekarang belum begitu dilirik (Tanaman Cengkeh di Kepahiang, red), mudah-mudahan ke depan cengkeh ini bisa diminati, sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sungai Jernih khususnya," demikian Heri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan