Bina UMKM, Upaya Pemberdayaan Perempuan dan Tingkatkan Ekonomi
SOSIALISASI : Kegiatan sosialisasi khusus bagi pelaku UMKM yang digeluti kaum perempuan di Kota Bengkulu pada Kamis, 15 Agustus 2024 bertempat di Nala Hotel Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan sosialisasi khusus bagi pelaku UMKM yang digeluti kaum perempuan di Kota Bengkulu pada Kamis, 15 Agustus 2024 bertempat di Nala Hotel.
Sosialisasi ini merupakan kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan kepada lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan kewenangan Provinsi Bengkulu.
Kepala DP3AP2KB Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat mengatakan, sosialisasi yang dilakukan dalam rangka pendampingan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memberdayakan perempuan dalam upaya meningkatkan ekonomi perempuan.
"Kegiatan yang kita laksanakan bekerjasama dengan komisi IV dengan tujuan untuk membangun peran perempuan dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dalam hal ini adalah UMKM," kata Eri Yulian.
BACA JUGA:Mazda Umumkan Sedan EZ-6 Bakal Menjadi Produk Global, Cek Spesifikasinya
Ia menambahkan, dengan memperdayakan perempuan akan berdampak positif karena perempuan sebagai pusat dari sebuah keluarga.
"Harapan kita biar ibu-ibu itu berdaya, kalau ibu berdaya anak terlindungi dan Indonesia maju. Semoga dengan adanya kegiatan pada hari ini ada peluang-peluang untuk meningkatkan ekonomi keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah yang turut hadir dalam kegiatan sosialisasi menyampaikan pentingnya UMKM sebagai pilar utama dalam meningkatkan ekonomi keluarga baik sebagai individu maupun dalam peran sebagai suami atau istri.
"UMKM sangat bermanfaat buat peningkatan ekonomi keluarga. Apalagi pembinaan UMKM ini telah dilakukan dari pemerintah pusat dan ini merupakan salah satu tujuan kita dalam mengadakan kegiatan ini," kata Sefty Yuslinah.
Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga dilakukan praktik langsung dalam pembuatan dodol, produk lokal yang telah lama dikenal di masyarakat.
"Biasanya, proses pembuatan dodol ini memakan waktu hingga sehari penuh. Namun, dengan teknik yang kami ajarkan hari ini, proses ini bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam tanpa perlu menggunakan kayu api tapi menggunakan kompor gas dan teflon," paparnya.
Lebih jauh dikatakan Sefty, sebagai anggota DPRD yang juga terlibat dan bermitra DP3PAP2KB Provinsi Bengkulu, ia menekankan pentingnya keberadaan lembaga seperti dinas teknis dalam mendukung perlindungan perempuan dan anak-anak di Kota Bengkulu.
"Alhamdullah Bengkulu memiliki Perda ketahanan keluarga dan perlindungan anak. Dan kita terus berupaya mengatasi tingginya tingkat perceraian dan kekerasan terhadap anak serta mendorong peningkatan ekonomi keluarga," singkatnya.