Alwi Novi

Kamis 17 Oct 2024 - 16:53 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Alwi mendapat kemudahan dari universitasnya: tiap Jumat boleh mengajar hanya dua jam. Pagi hari. Setelah itu ia ke stasiun kereta cepat: mengejar salat Jumat di kota Fuzhou.

Saya ingat waktu ke Iran. Pesawat kami mendarat di Teheran menjelang waktu salat Jumat. Saya pun mengajak penjemput saya cari masjid terdekat.

"Tempat salat Jumat terdekat 70 km dari bandara," ujar mereka. Saya lupa. Di negara Islam Iran salat Jumat tidak wajib. Di seluruh ibuk ota hanya ada satu masjid yang mengadakan salat Jumat.

Maka kami langsung menuju kota Qum –tanah suci Syiah di Iran. Tiba di masjid Qum salat Jumatnya sudah selesai.

Kepada mahasiswi di Fuqing yang berjilbab saya juga bertanya: apakah ada masalah dengan jilbab di Tiongkok. Mereka menjawab: sama sekali tidak ada masalah.

Kalau pun ada pertanyaan itu dari teman-teman sesama mahasiswi. Pertanyaan itu pun sifatnya netral: mengapa pakai jilbab. "Begitu saya jawab itu ketentuan agama saya mereka paham," ujar Gita Wulan Suci.

Gita asal Belitung Timur. Bertetangga jauh dengan Ahok. Di Fuqing ia ambil jurusan new media.

Ada juga mahasiswi berjilbab asal Kaur, Bengkulu Selatan. Ternyata ada tiga mahasiswa dari Bengkulu di Fuqing.

Pertanyaan terbanyak datang saat musim panas. Kenapa begitu panas masih pakai jilbab. Tapi pertanyaan seperti itu juga tidak bersifat ejekan. Hanya terasa aneh di mata orang empat musim. Pun saat istri saya ikut ke Amerika di musim panas. (Dahlan Iskan)

 

Kategori :

Terkait

Sabtu 23 Nov 2024 - 16:03 WIB

Mau Berubah?

Kamis 21 Nov 2024 - 16:20 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 17:04 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 16:33 WIB

Critical Parah

Senin 18 Nov 2024 - 17:05 WIB

Tafsir Iqra