Radarkoran.com - Dalam rangka mengoptimalkan penanganan konflik sosial sebelum, selama, dan sesudah Pilkada serentak tahun 2024, pada Jumat 25 Oktober 2024 Korem 041/Gamas menggelar acara pembukaan latihan lapangan yang bertujuan melaksanakan operasi perbantuan TNI.
Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Makorem 041/Gamas dan beberapa titik diwilayah Korem 041/Gamas Bengkulu. Acara ini dibuka langsung oleh Kapoksahli Kodam II/Swj Brigjen TNI Junaidi M.,S.Sos.,M.Si, dan turut dihadiri berbagai pihak baik dari pemerintah daerah, instansi vertikal dan pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Kapoksahli Kodam II/Swj Brigjen TNI Junaidimenyampaikan amanat dari Pangdam II/Sriwijaya yang menekankan akan pentingnya sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa Pilkada serentak 2024.
"Latihan ini merupakan wujud kesiapan kita dalam menghadapi potensi konflik yang mungkin terjadi nantinya. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal demi kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pilkada serentak 2024," kata Kapoksahli Kodam II/Swj.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok Kodam II/Sriwijaya dalam mendukung stabilitas keamanan di wilayah lingkup kerjanya. Untuk itu, Kapoksahli Kodam II/Swj mengajak jajaran Korem 041/Gamas dan seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama masa Pilkada.
BACA JUGA:TNI dan Masyarakat Gelar Aksi Bersih-bersih Pantai Panjang
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan TNI dapat berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan aman dan damai," ujarnya.
Lebih jauh, latihan lapangan ini melibatkan berbagai skenario yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI dalam mengantisipasi dan menangani situasi konflik sosial.
Bahkan, turut diselenggarakan simulasi penanganan konflik sosial yang digelar di Simpang 5 Bundaran Fatmawati Jl Soeprapto Kota Bengkulu yang melibatkan ratusan Personel dari TNI dan Polri.
Kegiatan berupa simulasi penanganan kerusuhan aksi unjuk rasa atau konflik sosial yang melibatkan massa tersebut dipantau langsung Komandan Korem 041/Gamas Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen dan Kapoksahli Pangdam II/Swj Brigjen TNI Junaidi M, S.Sos., M.Si.
"Personel yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan anggota TNI-Polri yang berupaya menangani aksi unjuk rasa. Simulasi juga menunjukkan sinergitas TNI-Polri dalam menjaga kondisi keamanan maupun realita di lapangan," kata Komandan Korem (Danrem) 041/Gamas Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen.
Simulasi penanganan konflik ini berfokus pada simulasi penanganan kericuhan peserta unjuk rasa dalam penanganan konflik setelah Pilkada serentak. Simulasi diawali dengan kedatangan massa pendemo ke Simpang 5 tugu Fatmawati kota Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan. Namun kedatangan massa itu langsung dihadang oleh petugas gabungan dari TNI-Polri serta Pasukan Huru-Hara Korem 041/Gamas.
"Personel gabungan dari TNI-Polri harus mampu menghadapi situasi tersebut demi menjaga kondusivitas keamanan daerah. Sehingga dimana pun dan kapan pun mereka harus siap mengawal stabilitas dan kehidupan sosial masyarakat yang kondusif," pungkas Danrem.