BACAKORAN RK - Arsenal dikabarkan sedang mengincar Pablo Maia. Pemain gelandang yang saat ini bermain untuk Sao Paulo itu diincar untuk didatangkan pada bursa transfer Januari 2024 mendatang. Langkah ini merupakan salah satu opsi setelah sebelumnya Aston Villa bersikeras bahwa Douglas Luiz tidak akan dijual.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta membutuhkan pemain tambahan di lini tengah. Pablo Maia yang dianggap sebagai salah satu prospek terpanas di sepak bola Brasil saat ini dan memiliki Estimasi Nilai Transfer (ETV) sebesar 11,6 juta euro.
Arsenal telah memantau Pablo selama beberapa minggu, dan laporan ketertarikan mereka pertama kali muncul pada bulan November. Mereka kini bersiap untuk mengambil tindakan karena upaya mencari alternatif lain terbukti sulit.
Pihak Emirates terutama menargetkan Douglas Luiz dan Joao Palhinha dari Aston Villa dan Fulham masing-masing sebagai target untuk bulan Januari tetapi kesepakatan untuk keduanya rumit.
Dengan prospek mendapatkan kesepakatan untuk salah satu pemain ini bulan depan semakin memudar, The Gunners siap untuk beralih ke sumber pemain yang semakin mereka kenal.
Arsenal berupaya memanfaatkan pasar Amerika Selatan dalam beberapa musim terakhir dengan merekrut Gabriel Martinelli dari Ituano pada 2019 dan Marquinhos dari Sao Paulo pada 2022.
BACA JUGA:Gagal di Liga Champions, AC Milan Kerja Berat di Liga Europa
Kini Pablo Maia menjadi bintang Brasil terbaru yang dikaitkan dengan kepindahan ke Arsenal, sebagai calon pengganti Thomas Partey.
Maia adalah salah satu dari beberapa talenta menarik yang muncul di Brasil.
Pemain muda ini, yang telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk klubnya, adalah salah satu dari beberapa pemain muda Brasil yang diincar Arsenal dalam beberapa bulan terakhir, dengan Marcos Leonardo menjadi yang paling menonjol.
Pablo Maia pada dasarnya adalah pemain bertahan, yang merupakan salah satu gelandang terkuat di Serie A Brasil selama musim 2023.
Menurut pakar analisis data SciSports, Pablo tampil impresif dalam hal retensi bola dan penyelesaian akhir, sementara posisinya adalah aspek lain dari permainannya yang menjadi kekuatan tersendiri. Namun, ia lebih lemah dalam bertahan, terutama dalam hal pemulihan dan tekanan, ia mencetak gol yang buruk. (**)