Lepaskan cincin, jam tangan, atau pakaian ketat di sekitar area gigitan sebelum pembengkakan mulai terjadi. Hal ini penting karena perhiasan dan pakaian yang ketat bisa memperburuk aliran darah dan meningkatkan risiko kerusakan jaringan.
Segera melepas benda-benda ini akan membantu mengurangi tekanan dan pembengkakan di sekitar gigitan. Pastikan area tersebut tidak tertekan setelah perhiasan atau pakaian dilepas.
4. Cuci dan Tutup Gigitan
Kemudian, cuci area gigitan dengan sabun dan air bersih untuk menghilangkan kuman dan mencegah infeksi. Setelah mencuci, tutup atau balut gigitan dengan perban bersih dan kering untuk melindungi area tersebut.
Hindari menggunakan kompres es atau perban yang terlalu ketat karena dapat memperburuk keadaan. Balutan pada luka gigitan juga harus longgar dan tidak menekan.
BACA JUGA: Orang Tua Wajib Tahu! Ini Langkah Pertolongan Pertama Saat Anak Kejang
5. Tandai dan Catat Perkembangan
Tandai tepian area yang terasa nyeri atau bengkak dengan pena dan catat waktu saat luka tersebut mengalami perubahan. Ini penting agar tenaga medis dapat memantau perkembangan kondisi gigitan dengan lebih akurat.
Penandaan ini membantu petugas dalam menilai seberapa cepat racun menyebar dan seberapa parah reaksi yang terjadi. Catatan waktu akan memudahkan dokter dalam menentukan langkah perawatan selanjutnya.
6. Imobilisasi dan Bawa ke Rumah Sakit
Gunakan pembalut dan belat untuk mengimobilisasi anggota tubuh yang tergigit dan hindari pergerakan yang tidak perlu. Ini membantu mencegah penyebaran racun lebih lanjut dan mengurangi kerusakan jaringan.
Risiko digigit ular memang lebih besar saat berada di alam bebas, tetapi bisa juga terjadi di area pemukiman, bahkan di dalam rumah.
Jika melihat orang lain digigit ular, segera lakukan pertolongan pertama secepatnya bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat supaya dokter memberikan penanganan setelah digigit ular, termasuk pemberian serum antibisa ular.