Sayang sekali, calon ketiga di pilgub Jakarta hanya berfungsi sebagai penyebab putaran kedua. Begitu mahal taruhannya. Alangkah baiknya, kelak, kalau merasa tidak kuat tidak usah maju. Hanya bikin sulit banyak orang.
Yang juga saya tunggu adalah data ini: berapa persen partisipasi pemilih di Pilkada serentak ini. Ini terkait dengan pembicaraan saya dengan seorang di desa yang kemarin pilih Golput.
"Kenapa Golput?" tanya saya.
"Saya kan tidak diberi uang. Padahal tetangga saya dapat," jawabnya. "Saya ingin dapat uang sebenarnya. Saya kan baru sakit. Perlu uang," tambahnya. (Dahlan Iskan)
Kategori :