Generasi Taruna

Kamis 05 Dec 2024 - 16:47 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

"Selamat ya... Anda sudah membuat sejarah." Saya pun menyalaminya.

Tapi tetap saja Irfan Setiaputra diganti. Lebih cepat dari periode lima tahunnya sebagai dirut Garuda Indonesia.

Itu memang hak pemegang saham: direksi perusahaan bisa diganti kapan saja. Biar pun ia/dia berprestasi. Bahkan tanpa alasan sekali pun.

Saya bertemu Irfan Sabtu lalu. Yakni di satu acara keluarga: perkawinan Rivo, putra mantan Ketua Umum PWI Pusat Margiono dengan seorang dokter di BSD, dekat  Jakarta.

Saya jadi saksi pihak laki-laki. Irfan saksi dari pengantin wanita --putri seorang pensiunan pilot asal Nias.

"Saya harus akui bahwa saya kalah taruhan dengan Anda," kata saya kepadanya. "Saya pikir Garuda sudah tidak bisa diselamatkan. Ternyata Anda berhasil menyelamatkannya".

Irfan tetap masih tinggi, jangkung, menjulang di antara yang hadir di acara itu. Di antara karangan bunga terlihat kiriman dari Wapres Gibran Rakabuming Raka.

"Harusnya Anda, setelah punya waktu, menulis buku di balik sukses penyelamatan Garuda. Akan sangat menarik dan diperlukan sebagai bahan pelajaran bagi para pimpinan perusahaan," kata saya.

"Rasanya tidak mungkin ditulis. Terlalu banyak trik yang harus tetap disimpan sampai kapan pun," bisiknya.

Saya tidak tahu trik apa saja yang dilakukan. Saya hanya bisa memperkirakan: pemerintah ikut turun tangan secara all out. Khususnya Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkeu Sri Mulyani.

DPR-nya juga tidak bersikap oposisi. Semua skenario terbaik bisa dilaksanakan.

BACA JUGA:Kloning Javier

Skenario itu: pailitkan saja Garuda. Ajukan gugatan pailit ke pengadilan niaga. Yang maju bisa Garuda sendiri --mempailitkan diri.

Kategori :

Terkait

Selasa 05 Aug 2025 - 17:20 WIB

Kapal Prabowo

Minggu 03 Aug 2025 - 17:31 WIB

Tersisa Lula

Sabtu 02 Aug 2025 - 17:44 WIB

Tom Hasto

Jumat 01 Aug 2025 - 16:51 WIB

Kelebihan Kapasitas

Minggu 27 Jul 2025 - 16:45 WIB

Wabah Cepat