Radarkoran.com - Para pedagang durian mulai menghiasi trotoar di jalan protokol Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, dan menjadi incaran banyak masyarakat.
Buah yang dijuluki king of fruits atau rajanya buah ini susah mulai memasuki musim panen.
Terpantau oleh Radarkoran.com Jum'at 13 Desember 2024, para penjual durian bisa ditemukan di beberapa titik kawasan jalan di Kepahiang, tepatnya depan Loket Bus Antar Kota Antar Provinsi jalan Merdeka Kepahiang.
Berbagai jenis buah durian lokal mulai dari durian jenis jantung, tembaga, mentega hingga durian biasa menumpuk di bak mobil pickup. Suasana ini juga hanya muncul ketika musim durian tiba di Kepahiang sendiri, maupun kabupaten lain yang berada di Provinsi Bengkulu.
Para pedagang buah musiman ini banyak datang dari luar Kepahiang seperti daerah Bengkulu Tengah, Seluma, Kaur hingga Bengkulu Utara.
Salah satu pedagang durian dari Kabupaten Seluma, Hendra mengatakan, ia baru datang ke Kepahiang untuk berjualan durian sejak pagi (Jum'at), sudah diserbu pembeli.
BACA JUGA:Kades Weskust Ingatkan Warganya Bahaya Judi Online
"Buah durian ini dijual mulai harga Rp 10 ribu yang ukuran kecil, ada yang Rp 100 empat buah, hingga Rp 50 ribu rupiah, tergantung jenis serta ukuran buahnya," kata Hendra kepada Radarkoran.com.
Lebih lanjut Hendra mengatakan, dia berani memberikan harga murah durian yang dijualnya, karena saat ini panen raya dan biar cepat habis. Selain itu untuk menghindari buah durian menjadi busuk, karena dampak curah hujan tinggi berapa minggu ini.
"Saya baru turunkan 1.300 buah durian, baru datang sudah ramai. Ya semoga saja tidak sampai seminggu sudah habis. Besok kawan saya akan datang untuk berjualan di Kepahiang, tambah ramai dan tambah banyak nanti," kata Hendra.
Sementara itu salah seorang pembeli yakni Yeni dan dua orang rekannya mengaku sangat menyukai durian. Kebetulan ada lapak yang harganya dinilai sangat murah. Jadi, dia sengaja berburu durian bersama kawannya.
"Saya makan langsung di lapak, ini habis 2 buah, lebih puas makan di tempat. Kalau isinya kurang bagus, kan bisa langsung tukar. saya beli 5 buah Rp 100 ribu," demikian Yeni.