Radarkoran.com - Ditengah kondisi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang masih kesulitan soal pengelolahan sampah. Sayangnya Bank Sampah atau TPS3R (reduce, reuse, recycle) tak dimanfaatkan secara baik oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) di Desa Barat Wetan Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Padahal TPS3R sengaja dibangun, salah satunya untuk mengatasi sampah di Kabupaten Kepahiang.
Belakangan ini juga diketahui jika peralatan TPS3R tidak ada lagi di tempat, seperti mesin dan kendaraan roda tiga. Sejatinya, sarana TPS3R yang sudah ada di desa tersebut, peluang untuk mendapatkan PAD sangatlah besar, mengingat jumlah sampah yang ada di Kabupaten Kepahiang sendiri sangat banyak setiap harinya.
Tidak difungsikan TPS3R di Desa Barat Wetan ini dibuktikan, saat Radarkoran.com, mengunjungi lokasi berdirinya gedung tersebut. Di dalam bangunan tidak terdapat mesin maupun kendaraan pengangkut sampah yang semestinya berada dilokasi, lantaran selain mendapatkan bangunan gedung, TPS3R juga dilengkapi oleh alat-alat pengelolahan sampah.
Terkait keberadan mesin dan kendaraan roda tiga ini, menurut keterangan salah satu warga desa, sebelumnya atau belum lama gedung tersebut dibangun pada 2022 lalu, ada di lokasi TPS3R.
Namun seiring berjalannya waktu, mesin pengelolahan sampah dan dua unit kendaraan roda 3 untuk pengangkut sampah, saat ini tidak diketahui keberadaannya.
"Waktu itu ada, kami juga tidak mengetahui keberadaannya," singkat warga tersebut.
Untuk memastikan keberadaan alat-alat tersebut, kemudian Radarkoran.com, melalui Whatsapp langsung menanyakannya dengan Ketua KSM, namun Ipet selaku ketua tidak memberikan jawaban hingga berita ini ditulis.
BACA JUGA:Desa Cinto Mandi Baru Wacanakan DD TA 2025 Digunakan untuk Bantuan Rutilahu
Untuk diketahui, beberapa waktu yang lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, memastikan baru ada 4 Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce and Recycle (TPS3R) yang ada di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Masing-masing TPS3R tersebut, disampaikan oleh Kabid Kebersihan pada DLH Kepahiang Triswahyudi M.Si saat itu, lokasinya berada di 3 desa dan 1 Kelurahan. Yakni Desa Barat Wetan, Desa Cugung Lalang, Desa Bandung Jaya dan Kelurahan Tangsi Baru.
"Untuk saat ini baru ada 4 TPS3R yang ada di Kepahiang, seluruhnya sudah berjalan meskipun belum seutuhnya sempurna," ujar Triswahyudi.
Selanjutnya beliau juga menjelaskan, ke 4 TPS3R tersebut, sudah menjalankan proses pengolahan sampah. Bahkan, pengolahan sampah tersebut, lanjutnya sudah menghasilkan 3 produk. Produk yang dihasilkan oleh TPS 3R ini, adalah Eco Enzim, Budidaya Magot dan Pupuk Kompos.
"Untuk produk dari pengelolahan sampah ini, sudah ada, namun kami masih butuh market untuk pemasarannya. Oleh karena itu, saat ini kami masih melakukan pembinaan dan terus mencari solusi untuk meningkatkan sumberdaya pengelolah, agar produk-produk ini bisa menjadi pengasilan ekonomi," pungkasnya.
Sementara itu, fasilitas pengelolaan sampah yang menggunakan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang.
TPS3R dapat menjemput sampah dari rumah, memilah sampah, dan mengelola sampah organik untuk dijadikan kompos. Fungsi utama TPS3R adalah untuk mengurangi kuantitas dan/atau memperbaiki karakteristik sampah, yang kemudian akan diolah lebih lanjut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.