
Radarkoran.com - Brush motor starter merupakan komponen mesin motor yang kecil namun memiliki peran yang sangat penting. Brush terbuat dari bahan konduktif, seperti karbon bahan padat lainnya.
Brush ini ditempatkan di dalam motor starter dan berfungsi sebagai penghubung arus listrik dari sumber daya ke komutator motor starter.
Apa fungsi brush pada motor starter? Fungsi brush motor starter untuk mengalirkan aliran listrik dari field coil ke armature coil, kemudian ke komutator, dan akhirnya ke massa. Brush adalah komponen yang sangat penting.
Fungsi armature pada starter motor untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, menciptakan torsi untuk memutar mesin bakar internal, menggerakkan gigi starter, dan melepaskannya setelah mesin berjalan.
Sedangkan fungsi field coil pada motor starter menciptakan medan magnet yang menggerakkan armature, memungkinkan torsi untuk memulai mesin bakar internal atau peralatan.
Jika diabaikan, motor starter akan mengalami kesulitan dalam menyala atau bahkan tidak dapat dihidupkan sama sekali.
Brush pada motor starter terbuat dari tembaga lembut dan karbon yang dapat aus seiring waktu karena brush akan bersentuhan dengan komutator yang berputar.
BACA JUGA:Sabuk Pengaman Mobil Macet? Ini Penyebabnya!
Sebaiknya, jika harus memilih, lebih baik brush yang aus daripada komutator, karena harga brush starter motor lebih ekonomis daripada mengganti komutator yang aus.
Apa fungsi carbon brush pada starter motor? Brush pada motor starter ditempatkan di bagian utama motor dengan rangkaian sikat yang berfungsi sebagai penghubung aliran listrik menuju konduktor dinamis melalui konduktor statis.
Dengan kata lain, brush mengalirkan arus listrik dari terminal 50 ke armature coil.
Berapa jumlah brush pada starter motor pada umumnya? Terdapat dua jenis brush yang terdapat pada motor starter, brush positif sebanyak 2 buah, dan begitu juga dengan brush negatif yang juga sebanyak 2 buah.
Dampak dari brush yang aus ketika bersentuhan dengan komutator adalah peningkatan tahanan yang menghambat kinerja. Akibatnya, aliran listrik tidak mencapai kondisi maksimal, yang berdampak pada kinerja putaran mesin yang kurang optimal.