Obat kimia, misalnya. Halal. Tapi belum tentu baik. Demikian juga pun seandainya ada yang bilang rokok itu halal. Di mana tayyib-nya.
Maka orang seperti Fahrul alan terus meneliti kekayaan lama Indinonesia untuk bisa menggantikan obat-obat kimia –yang halalan laisa tayyiban.
Masih ada 15 penilitian lagi yang masuk agenda Fahrul. Termasuk tepung nanas: anti oksidannya sangat tinggi. Tapi harus lewat proses ekstrakai. Juga campuran tepung belut dengan tempe: bisa menyembuhkan luka bakar. Juga harus lewat ekstraksi.
Fahrul bersyukur kini sudah ada alat ekstraksi modern. Bisa mengekstraksi apa saja. Itu memudahkan para peneliti. Bahkan alat itu sudah bisa dihubungkan dengan program komputer. Akan langsung terlihat senyawa apa saja yang ada di bahan yang sedang diteliti.
Dari situ Fahrul menemukan bahwa anggur laut mengandung senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Fahrul masih akan mendalami anggur laut lebih dalam lagi. Penelitian lanjutan itu alan ia jadikan tesis S-2-nya di Unair sekarang ini.
Fokus barunya: anggur laut sebagai obat untuk menurunkan obesitas. Ia sudah menangkap hasil awalnya: bisa menurunkan produksi lemak dalam tubuh. Senyawa itu bisa memecah lemak menjadi energi. Setelah dipecah lemak tidak lagi menumpuk di tubuh.
"Kalau hasil energi itu tidak digunakan untuk olahraga atau kerja keras oleh si gendut apakah lemaknya akan kembali menumpuk?”
"Tidak. Tidak bisa. Sudah dipecah. Tidak bisa lagi menumpuk," jawabnya.
"Kalau energi itu tidak dipakai olahraga atau banyak gerak, ke mana larinya lemak yang sudah dipecah itu?”
"Membuat tubuh lebih aktif, bersemangat, ingin bergerak," jawabnya.
Menurut Fahrul, ada lebih 700 jenis algae di Indonesia ini. Kaya sekali. Salah satunya anggur laut tadi.
Memang kitab suci Kristiani hanya menyebut biji lentil sebagai makanan bergizi. Saya suka makan sup lentil --kalau sedang di Italia atau Prancis.
Quran hanya menyebut kurma, buah tin dan zaitun sebagai tanaman yang istimewa.
Tidak ada ayat-ayat di kitab suci yang menyebut kehebatan algae anggur laut. Mungkin karena anggur laut tidak tumbuh di alam kitab-kitab suci itu diturunkan. (DAHLAN ISKAN)