Merah Putih

Senin 05 May 2025 - 17:39 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

Bupati hebat ini pernah memelopori pembangunan "jembatan" antara produsen dan konsumen di kabupaten itu.

Produsennya Anda sudah tahu: pasti petani.

Konsumennya, yang paling mudah terlihat: pegawai negeri dan pegawai Pemda di kabupaten itu.

Pegawai negeri/Pemda dijumlahkan. Sekian puluh ribu orang. Didata lengkap beserta anggota keluarganya. Apa saja kebutuhan konsumsi mereka setiap bulan. Beras berapa kilo, gula, sayur, minyak goreng, dan seterusnya.

Dari daftar kebutuhan tersebut dipilah: apa saja yang sudah dihasilkan oleh para petani di kabupaten itu. Hasilnya: petani bisa jual beras dengan harga lebih baik. Pegawai negeri bisa beli beras dengan harga lebih baik.

Produsen dipertemukan langsung dengan konsumen.

Indomart dan Alfamart dilarang di kabupaten itu. Banyak yang minta izin tapi tidak diberi izin.

Perdagangan internal kabupaten diatur. Kebutuhan yang tidak bisa dihasilkan di kabupaten itu barulah dibeli dari luar. Lewat koperasi.

Nama bupatinya: Hasto Wardoyo. Seorang dokter. Bupati Kulon Progo yang sekarang, hanyalah penggantinya pengganti.

Hasto seorang dokter kandungan. Istrinya seorang dokter anak.

Sukses sebagai bupati, Hasto diangkat menjadi Kepala BKKBN. Setingkat menteri. Sukses juga. Ia menyatukan program BKKBN dengan semua  calon pengantin. Se-Indonesia. Calon pengantin wajib tes dan ikut pelatihan menjadi bapak-ibu anak mereka yang akan mereka lahirkan.

Yogyakarta beruntung. Partainya, PDI-Perjuangan, menugaskannya jadi calon wali kota Yogyakarta. Ia terpilih. Ia tidak banyak keluar uang. Kampanyenya hanya satu dan diam-diam: menyelenggarakan tes kesehatan gratis di desa-desa (kelurahan) di Yogya.

BACA JUGA:Aamiiin KAI

Kategori :

Terkait

Minggu 20 Jul 2025 - 16:25 WIB

Satu Zaenal

Selasa 15 Jul 2025 - 17:32 WIB

Jebakan U-dab

Senin 14 Jul 2025 - 17:40 WIB

Salahnya Nasib

Minggu 13 Jul 2025 - 17:35 WIB

Iqro Jimmy

Sabtu 12 Jul 2025 - 17:31 WIB

Fikih Finance