Umuk Ijazah

Rabu 14 May 2025 - 17:31 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

Belakangan ini saya lebih boros pulsa. Kuota cepat habis. Tiga minggu di Tiongkok uang beli pulsa bisa lebih banyak dari beli ??.

Yang terbanyak menghabiskan pulsa saya adalah Dr Roy Suryo dan Dr Rismon Sianipar. Saya tidak ingin ketinggalan apa yang dua orang itu bahas di YouTube.

Itu karena saya harus bisa menjawab semua pertanyaan teman saya di Tiongkok: soal ijazah Presiden Jokowi. Palsu atau tidak.

Mereka ternyata mengikuti perkembangan ijasah itu: lewat pemberitaan dalam bahasa Mandarin. Mereka ingin tahu lebih banyak.

Tentu saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Yang tahu hanya satu orang: Jokowi", kata saya. Atau maksimal empat orang: dua dari keluarga dekat Jokowi, satu dari Universitas Gadjah Mada, satu lagi salah satu sahabat lama Jokowi.

Atau masih ada lagi?

Masalah ini menjadi heboh karena Anda sudah tahu: yang paling tahu itu tidak mau tahu. Jokowi bilang, secara hukum bukan tugasnya untuk membuktikan bahwa ijazahnya asli. Tugas yang mempersoalkanlah untuk mengajukan bukti bahwa ijazahnya palsu.

Jokowi keras sekali dalam sikapnya itu. Banyak yang heran mengapa begitu keras. Padahal begitu ia memperlihatkan, dan ternyata asli, persoalan pun selesai.

Apakah sikap keras itu tergolong budaya "umuk Solo"?

Saya pernah ikuti ceramah di video Bambang Pacul, tokoh PDI-Perjuangan Jawa Tengah. Ia membahas soal budaya yang disebut "umuk Solo".

Orang Magetan juga punya budaya "umuk". Mungkin Solo lebih "umuk". Magetan adalah di sisi timur Lawu. Solo sisi baratnya.

Mestinya sikap keras itu tidak tergolong budaya "umuk". Tidak begitu. "Umuk" adalah membesarkan atau menghebatkan kejadian.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Aug 2025 - 17:32 WIB

Beku Cair

Minggu 10 Aug 2025 - 18:16 WIB

Umur Baru

Kamis 07 Aug 2025 - 17:27 WIB

Ketahuan Mengapa

Selasa 05 Aug 2025 - 17:20 WIB

Kapal Prabowo

Minggu 03 Aug 2025 - 17:31 WIB

Tersisa Lula