Radarkoran.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lautan di Pluto tersembunyi di bawah lapisan es tebal. Lautan di objek tata surya Bimasakti yang sempat menjadi sebuah planet ini, menunjukkan keasinan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan air laut di Bumi.
Bukti adanya lautan di Pluto diperoleh dari misi New Horizons NASA pada tahun 2015. Saat itu, misi New Horizons mendeteksi indikasi air cair jauh di bawah permukaan es planet kerdil tersebut. Cekungan Sputnik Planitia di Pluto memberikan petunjuk penting tentang kehadiran lautan di bawah permukaan, dengan retakan dan tonjolan yang menunjukkan karakteristik air asin.
Dilansir dari sumber terpercaya, penelitian yang dipublikasikan pada Mei 2024 lautan di Pluto memiliki kepadatan yang memungkinkan seseorang untuk mudah mengapung, mirip dengan pengalaman mengapung di Laut Mati yang ada di bumi.
Mantan planet ke sembilan di galaksi bimasakti ini, memiliki ukuran kecil dan letaknya sangat jauh dari matahari, sehingga tidak terduga jika planet kerdil ini memiliki air dalam bentuk cair. Namun, para ilmuwan percaya bahwa Pluto memiliki lautan di bawah lapisan es yang tebal.
Bagian luar tata surya, tempat Pluto mengorbit, sering disebut sebagai daerah yang sangat dingin. Bagian luar Tata Surya adalah tempat yang beku dan tandus, dengan Pluto sendiri sangat jauh dari matahari sehingga matahari tampak seperti bintang yang terang dari pandangannya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Mengapa Hutan Hujan Penting untuk Bumi Kita
Kendati demikian, Pluto dipercaya memiliki lautan cair di bawah kerak esnya. Hal ini membuat Pluto mirip dengan beberapa bulan di tata surya luar, seperti Europa di Jupiter atau Enceladus di Saturnus.
Sekadar mengulas bahwa Planet Neptunus merupakan planet ke-8 dalam tata surya kita. Planet ini disebut sebagai planet dingin karena merupakan planet yang paling jauh dari pusat tata surya, yakni matahari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radarkoran.com daricsumber terpercaya, planet ini memiliki diameter mencapai 50.500 km dan berjarak sekitar 4.500 juta km dari Matahari. Kala rotasinya memakan waktu 16 jam 7 menit, sedangkan kala revolusinya berlangsung selama 164,8 tahun.
Neptunus ditemukan 65 tahun setelah planet Uranus ditemukan. Planet Neptunus sendiri memiliki 14 satelit alami yang mengelilinginya dan juga memiliki cincin yang menambah pesonanya. Neptunus sering dijuluki si "pembuat ulah" karena sering kali beredar di luar garis orbit. Selain itu, Neptunus dikenal sebagai 'kembaran' planet Uranus karena memiliki banyak kesamaan karakteristik. Karena letaknya yang teramat jauh dari matahari, banyak yang bertanya-tanya bagaimana sih bentuk permukaan planet biru ini.
Berdasarkan sumber yang sama, Planet Neptunus diketahui memiliki atmosfer yang terdiri dari 80% hidrogen, 19% helium, dan 1,5% metana. Peneliti menyebutkan bahwa permukaan pada planet ini diselimuti oleh lapisan es yang sangat tebal. Suhu di permukaan mencapai kira-kira -223 derajat Celsius, menjadikannya salah satu planet terdingin di tata surya.
Salah satu ciri utama planet Neptunus adalah warnanya yang cerah biru kehijauan. Dengan keunikan warna tersebut dan karakternya yang seringkali menantang, Neptunus memberikan pesona yang menarik bagi peneliti dan astronom untuk menjelajah lebih jauh.