MBG di Kabupaten Lebong Diberhentikan Sementara, Dapur Dipasang Garis Polisi

Kamis 28 Aug 2025 - 17:23 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu tampaknya diberhentikan untuk sementara waktu. 

Kamis 28 Agustus 2025, tak ada aktivitas yang terpantau di dapur MBG yang berada di wilayah Kecamatan Lebong Sakti. Bahkan dapur MBG satu-satunya yang sudah beroperasi di Kabupaten Lebong tersebut sudah dipasang garis polisi. 

Hal tersebut imbas dari peristiwa dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di beberapa sekolah setelah menyantap menu MBG pada Rabu 27 Agustus 2025. Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Lebong dengan mengambil sampel menu MBG yang disajikan kepada para pelajar dan di kirim ke BPOM untuk menjalani uji laboratorium. Selain itu beberapa pihak juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong Zulkifli, S.KM menjelaskan hingga Kamis 28 Agustus 2025 pukul 12.00 WIB jumlah korban yang diduga mengalami keracunan jumlahnya sudah mencapai 447 orang. Mereka sebagian besar dirawat di RSUD Lebong, beberapa lainnya dirawat di Puskesmas dan ada juga di klinik swasta.

BACA JUGA:Pemkab Lebong Tanggung Biaya Perawatan Korban Dugaan Keracunan Makan Bergizi Gratis

Namun demikian tak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, mengingat menu MBG yang dibagikan ke sejumlah sekolah sebelumnya mencapai lebih dari dua ribu porsi. 

"Hingga jam 12.00 WIB totalnya 447 orang. Sebagian yang mengalami gejala ringan dan kondisinya membaik sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan, " singkat Zulkifli.

Terpisah Kapolda Bengkulu, Brigjend. Pol. Mardiyono yang datang langsung ke Kabupaten Lebong mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan proses investigasi yang dilakukan mulai dari dapur BMG hingga proses penyalurannya ke sekolah-sekolah. Namun demikian pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab peristiwa keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Lebong karena masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM. 

"Sejumlah pihak juga sudah dimintai keterangan oleh Polres Lebong. Saat ini masih berlangsung, " singkatnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SD IT Al-Azhar, Nita, menyampaikan pihaknya terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah peristiwa dugaan keracunan menimpa lebih dari 70 pelajarnya. 

"Hari ini sengaja kami liburkan dulu. Karena pelajar kami yang dirawat jumlahnya ada sekitar 70 orang. Guru-guru juga menjadwalkan untuk menjenguk anak-anak untuk melihat langsung kondisinya, " jelasnya.

Kategori :