Misteri dan Keajaiban Tembok Raksasa di Dasar Laut Papua

Sabtu 11 Nov 2023 - 20:08 WIB
Reporter : Andi Jamhari
Editor : Andi Jamhari

 

Jika memang benar ini sebuah tembok yang kokoh, maka dibutuhkan usaha ekstra untuk membuat tetap berdiri tegak hingga sekarang. Penulis bernama Robin Esben dalam bukunya The Gorilla Struggle in Irianjaya tahun 1985 memberi julukan provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang. Selain dari kekayaan alam, konon katanya ada sebuah peradaban maju di Papua, bahkan meskipun terisolir di tengah Belantara, mereka  memiliki penerangan yang memadai.

 

Diambil dari berbagai sumber, diungkapkan bahwa tembok ini kemungkinan dibangun oleh orang-orang pada zaman dahulu yang pernah menghuni tanah Papua, mereka menyebut diri sebagai bangsa antara.

 

Penduduk ini memiliki ciri khas fisik yang kuat, kulit gelap, dan pekerja keras, penduduk ini yang membangun bangunan mirip benteng atau benteng yang sekarang berada di dasar laut Papua.

 

Atau mungkinkah tembok ini bekas peradaban yang hilang? Kalian tentu pernah mendengar tentang peradaban Atlantis yang hilang. Meski hanya legenda, beberapa peneliti meyakini bahwa Atlantis memang pernah ada dan mencakup wilayah Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika.

 

Jika benar itu sebuah tembok, mungkin saja berkaitan dengan peradaban Atlantis yang konon katanya pernah ada di masa lampau. Atlantis atau Atlantica Critias, ia menggambarkan pulau tersebut hilang pada 360 sebelum Masehi.

 

Sejak saat itu, banyak orang yang terobsesi untuk menemukannya, meski sebagian ragu-ragu dengan apa yang disebut Plato dan beranggapan itu cuma karangannya. Namun, sejumlah antlatologis masih berupaya membuktikan keberadaannya.

 

Indonesia termasuk menjadi sorotan dalam kaitannya dengan Atlantis. Ilmuwan asal Brazil, Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya, Atlantis The Lost Continent Finally Found, the Definitive Localization of Plato's Lost Civilization, membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri benua Atlantis, mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, hingga cara bercocok tanam.

 

Mengingat ukurannya yang sangat besar, kemungkinan tembok ini dibangun oleh para manusia-manusia raksasa di masa lampau. Karena menurut sebuah kisah, ukuran manusia di masa lampau jauh lebih besar dibanding manusia zaman modern, seperti kisah Nabi Adam yang diceritakan memiliki tinggi mencapai 60 hasta, atau sekitar hampir 30 meter.

Kategori :