Radarkoran.com - Lomba burung berkicau Syamsul Effendi Cup berlangsung meriah di GOR Curup, Minggu 7 Juni 2024. Tak hanya peserta lokal, lomba ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Seperti Kota Bengkulu, Kepahiang, Lebong hingga Lubuklinggau Sumatera Selatan.
Lomba dibuka dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Bupati Syamsul. Potongan tumpeng disuapkan bupati kepada ketua panitia, Advanza. Setelah itu bupati menggantang sangkar burung murai sebagai simbol dimulainya lomba.
Diketahui, ada 20 kelas yang dilombakan pada lomba burung berkicau Syamsul Effendi Cup. Seperti P.Buxtoni A, Murai Batu Umum A, Konin A, Kacer B, P Campuran A, Kapas Tembak, Murai Muda A. P.Buxtoni B, Kacer A, P Campuran, Murai Umum B, Kenari B, Love Bird, Kacer C, Kenari A, Murai Muda B, Cucak Hijau Campur, P.Buxtoni C dan Murai Ring APBN.
‘’Melalui lomba ini kita bisa bersilaturahmi. Lomba burung berkicau ini merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian marga satwa. Karena para penangkar burung dan penggemar burung berkicau ini telah menjaga aneka spesies burung agar tidak punah,’’ kata bupati Syamsul.
BACA JUGA:8 Mahasiswa IAIN Curup KKN di Aceh
Disisi lain, Bupati Syamsul menilai lomba burung berkicau ini juga merupakan salah satu peluang bisnis. Karena, harga burung berkicau ini tergolong mahal. Misalnya harga burung murai ada yang mencapai Rp 15 juta per pasang. Bahkan ada yang mencapai Rp 1 miliar per ekor.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Burung Berkicau Syamsul Effendi Cup, Advanza menjelaskan bahwa lomba ini diikuti para kicau mania dari Rejang Lebong, Lebong, Lubuklinggau dan Kota Bengkulu.
‘’Seluruh tiket lomba sudah dibocking peserta. Burung peserta akan dinilai 6 juri. Terdiri dari, Gun Linggau, Toro, Sendra, Detot, Edwin dan Adi. Durasi burung tampil 8 menit. Para juara akan kita berikan hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan,’’ singkatnya.