Wajah Baru
PUN Bung Karno. Pasti senang melihat perubahan di Sanur ini. Apalagi saya. Yang Rabu malam lalu tinggal di sana –untuk acara Bank Indonesia Perwakilan Bali di Nusa Lembongan keesokan harinya.--DISWAY
Di resto itu saya hanya ingin minum --agar pantas. Sebenarnya saya masih punya satu botol air putih. Tapi saya harus lama duduk di situ. Tidak pantas kalau tidak pesan minuman.
"Beras kencur.... ups....kunyit," kata saya. Meski bintang lima resto ini menyediakan minuman tradisional. "Gulanya dipisah," tambah saya.
Ketika minuman warna kuning tiba, saya pun mulai menyeruput. "Ini cocktail," ujar pelayan. Benar. Ada rasa alkohol. Saya nggak jadi meminumnya.
Lalu datang lagi yang kunyit tanpa alkohol. Pakai es. Saya telanjur dapat sambungan telepon dengan Daulat Situmorang.
Saya konsentrasi mendengarkan penjelasannya soal patung Yesus tertinggi di dunia. Yang di Sibeabea, Danau Toba.
Sebenarnya saya ingin mewawancarai Sudung Situmorang, ketuanya. Tapi tidak dapat sambungan. Untung bisa sambung dengan Daulat. Hampir setengah jam saya mendengarkan Daulat (salah satu pembuat patung Yesus di Danau Toba, baca Disway: Katolik Kristen).
BACA JUGA:Pimpinan Ranting Muhammadiyah Buka Perkebunan Kelapa Sawit 20 Hektare
Selesai bicara dengan Daulat saatnya melihat rekaman debat Kamala Harris dan Donald Trump. Kunyitnya terlupa. Begitu ingat saya pun ingin meminumnya. Terlihat lalat sudah selesai mandi di dalamnya. Sudah tewas. Nggak jadi minum. Saya tidak komplain apa pun. Saya merasa itu salah saya.
Saya masih harus lama di resto itu. Maka saya order caesar salad. Tanpa daging ayam. Porsinya ternyata kecil. Tapi enak. Singkong rebus pun saya geser untuk menu makan malam.
Sanur berubah total. Maksud saya: kompleks Bali Beach sudah berwajah baru. Kolam renang di antara resto dan pantai itu sudah diperbesar dan diperindah. Saya suka dengan penataan baru kawasan ini.
Posisi gerbang masuknya masih sama, tapi bentuk gerbangnya sudah baru. Bagus. Lapangan golf di depan hotel sudah hilang. Di situ sedang dibangun rumah sakit internasional. Saya lihat alat-alat berat masih bekerja. Semoga Jokowi masih sempat meresmikannya.
Makan salad selesai. Patung Yesus selesai. Debat Capres Amerika selesai. Kamar belum selesai.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Kecelakaan Listrik, Ini Pesan PLN ULP Kepahiang
Ke mana? Jalan-jalan ke pantai masih panas. Duduk terus bisa ngantuk. Saya pun ingin melihat lantai tiga Hotel Bali Beach: apakah kamar 327 masih ada.
Saya pernah dua kali masuk ke kamar itu. Dewi Nyai Roro Kidul selalu bermalam di situ. Sejak Anda belum lahir. Sampai entah kapan dia tidak mau lagi.