Ambeien Bukan
Tidak semua ambeien itu wasir. Contohnya teman saya. Lebih 40 tahun ia menderita.--DISWAY
Saya bertemu dokter Bambang saat menjenguk Nasaruddin di RS Adi Husada Surabaya. Dokter Bambang lagi visitasi. Saya pun ngobrol panjang.
Ia lahir di Rogojampi, nun di wilayah Banyuwangi. Saat SMP Bambang sekolah di Zhong Zhong Surabaya –sekolah Tionghoa yang kelak di tahun 1965 ditutup oleh Orde Baru.
Akhirnya Bambang lanjut ke SMA Negeri 3 Surabaya. Ia tidak canggung kumpul dengan siswa yang umumnya pribumi.
Ayahnya adalah pejuang. Sang ayah ikut berjuang bersama laskar di perang kemerdekaan. Sang ayah menerima piagam sebagai pejuang.
Lulus SMA Bambang disekolahkan ke Jerman. Ia masuk fakultas kedokteran di kota Dortmund. Di sana ia mendalami ilmu bedah, termasuk Ambeien. Bahkan juga transplantasi rambut.
BACA JUGA:Faisal Basri
Pulang ke Indonesia Bambang harus menjalani masa penyesuaian ijazah. Di FK Undip Semarang. Tanpa itu ia tidak bisa bertugas sebagai dokter di Indonesia.
Zaman itu masih begitu. Di zaman Menkes Budi Sadikin saat ini masa penyesuaian seperti itu dihapus. Dokter lulusan luar negeri bisa langsung jadi dokter di Indonesia.
Dokter Bambang akhirnya menjadi dokter tentara. Statusnya tetap sipil. Tidak punya pangkat militer.
Di usia 73 tahun dokter Bambang masih buka praktik di Surabaya.
Tidak hanya ambeien yang ia tangani. Juga transplantasi rambut.
Ia pun menunjukkan foto tokoh nasional siapa saja yang tidak lagi botak. Salah satunya saya kenal baik.
Empat puluh tahun Nasaruddin menderita ambeien yang ternyata bukanlah ambeien.