Warisan Utang Luar Negeri Rp 6.635 Triliun Menanti Prabowo-Gibran

Utang Luar negeri sebesar Rp Rp 6.635 triliun menjjadi PR Prabowo-Gibran--FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Diketahui utang luar negeri Indonesia sebesar Rp 6.635 triliun. Tentu utang luar negeri tersebut akan menjadi Pekerjaan Rumah atau PR pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran selama 5 tahun ke depan. 

Pelantikan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming Raka hanya tinggal menghitung hari, dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober mendatang.

Sebagai langkah awal menuju kepemimpinan presiden terpilih Prabowo-Gibran, selama 2 hari terakhir sejumlah calon menteri juga sudah mulai disusun. 

Diketahui total sebanyak 49 calon menteri yang sudah dipanggil Prabowo-Gibran, dan seluruh bersedia untuk membantu dan masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Dikutip dari Bacakoran.co, salah satu yang jadi PR besar pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah warisan utang luar negeri mencapai Rp 6.635 triliun. Pertanyaannya, apakah selama 5 tahun ke depan utang sebesar itu bisa diatasi oleh Prabowo-Gibran atau malah semakin banyak. Sejatinya keinginan masyarakat, walupun tidak bisa lunas 100 persen, paling tidak tidak bertambah melainkan bisa berkurang. 

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri Indonesia mencapai US$425,05 miliar pada akhir Agustus 2024, meningkat 7,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia sejak 1998, seperti dilansir dari Bloombergtechnoz.

BACA JUGA:Artis-artis Tanah Air Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran? Cek Nama-namanya

Jika dikonversi ke dalam rupiah, dengan kurs saat ini, nilai utang tersebut setara dengan Rp 6.635,39 triliun. Lonjakan ULN tersebut terjadi pada semua sektor, mulai dari pemerintah, bank sentral, hingga sektor swasta.

Peningkatan utang luar negeri juga didorong oleh meningkatnya utang dari Tiongkok. Terutama terkait dengan proyek hilirisasi nikel dan kerjasama dalam inisiatif Belt and Road (BRI).

Posisi utang Indonesia terhadap Tiongkok pada Agustus 2024 mencapai US$22,95 miliar. Angka ini naik drastis sebesar 272,7 persen dibandingkan akhir 2013. Selain itu, utang dalam mata uang yuan Tiongkok juga melonjak hingga US$9,52 miliar, meningkat tajam sebesar 1.900 persen dalam periode yang sama.

Data terbaru dari Kementerian Keuangan menunjukkan total utang sektor publik Indonesia telah mencapai Rp 16.575,31 triliun pada kuartal II-2024. Rinciannya, terdiri dari utang pemerintah pusat sebesar Rp8.520,49 triliun dan utang BUMN yang juga cukup besar, dengan total utang publik mencapai lebih dari Rp 15.000 triliun. Tantangan utama bagi Prabowo adalah bagaimana mengelola utang yang terus membengkak ini. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan