Debat Perdana Pilgub Bengkulu Diawali dengan Kericuhan
Kericuhan sempat warnai sebelum pelaksanaan debat perdana paslon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu yang diselenggarakan di Hotel Mercure pada Kamis, 31 Oktober 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pelaksanaan Debat Publik Perdana kandidat pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Bengkulu pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang diselenggarakan di Hotel Mercure pada Kamis malam, 31 Oktober 2024 diawali dengan insiden kericuhan.
Sebelum debat dimulai, moderator telah membacakan aturan yang melarang membawa atribut selain yang ada di tubuh. Namun saat debat akan dimulai, pendukung paslon nomor urut 2, Rohidin-Meriani protes karena adanya alat peraga berupa kipas berbentuk tangan dan simbol angka yang digunakan pendukung pasangan calon nomor urut 1, Helmi - Mian digunakan di ruang debat.
"Alat peraga tidak boleh, kami protes debat dilanjutkan jika pendukung paslon 1 masih membawa alat peraga, " ujar Usin Abdisyah Putra Sembiriring, salah seorang pendukung Paslon nomor 2.
Sementara itu, pihak pendukung pasangan nomor urut 1 sempat menolak dan berkilah bahwa atribut tambahan yang mereka gunakan sudah dikoordinasikan ke pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu sehingga atribut tersebut bisa masuk ke ruang debat.
Mencegah agar kericuhan tidak berkepanjangan, pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU Provinsi Bengkulu melakukan intervensi dan melarang penggunaan atribut yang ada.
BACA JUGA: Soal Alat Peraga Masuk Ruang Debat, Ini Tanggapan Bawaslu Provinsi Bengkulu
Dengan keputusan tersebut, debat akhirnya bisa dilanjutkan, dan disepakati tidak ada tambahan atribut yang digunakan oleh setiap pendukung.
Dalam pelaksanaan debat, pasangan calon nomor urut 1, Helmi Hasan dan Mian serta Pasangan nomor urut 2, Rohidin Mersyah dan Meriani, terlihat sengit berdebat dengan memaparkan keunggulan visi dan misi pencalonan masing-masing pasangan sesuai tema debat yakni Transformasi Sosial dan Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Keamanan Daerah, masih berlangsung.