Medali Debat
Bersama para orang tua dan peserta yang mengikuti The World Scholar’s Cup Tournament of Champions.----DISWAY
Jennifer dan suami juga sering tinggal di Indonesia. "Suami saya itu seperti tinggal di tiga negara: Tanzania, Indonesia, dan Tiongkok. Jennifer melahirkan Adeline di Jakarta.
Adeline dan Ally sebenarnya ingin punya grup debat sendiri. Sesama remaja Jakarta. Tapi salah satu anggotanya tidak bisa berangkat. Mereka harus cari satu anggota baru.
Di lain pihak si Ndet juga ingin mengulangi sukses tahun lalu. Tapi dua anggotanya, Janette Eve Stefanus (Surabaya) dan ?Wesley Huang (Kanada) tidak bisa berangkat. Ndet harus cari dua pengganti.
Tumbu ketemu tutup. Mereka bertiga bergabung menjadi satu tim baru. Janjian bertemu di lokasi kompetisi. Remaja bisa cari jalannya sendiri.
Apakah ayah Jennifer masih sering ke Jakarta?
BACA JUGA:Halaman Belakang
"Ayah saya kini menetap di Congo. Urus kebun kopi," katanyi. Itu karena kakeknyi sudah tua. Umurnya sudah 96 tahun. Masih sehat. Hanya saja harus ada penerus yang urus kebun kopinya.
Ayah Jennifer-lah yang meneruskan jaga kebun kopi. "Luas sekali," katanyi. "Kopinya jenis Arabika," tambahnyi.
Sebenarnya saya tidak ikut mengantarkan Ndet ke Yale. Kebetulan saja saya lagi di New York. Akan ada acara di Hartford, kota terbesar di Connecticut.
Jarak New York ke New Haven hanya dua jam. Dari New Haven ke Hartford satu jam.
Apa salahnya mampir ke Yale University. Sekalian melihat kampus yang begitu terkenal dan begitu indah. Menlu Indonesia tahun 1974, Prof Dr Mochtar Kusumaatmaja, lulus S-2 (hukum) di situ.
Total mahasiswa Yale "hanya" 12.000 orang. Jumlah mahasiswa S-1-nya sama banyak dengan mahasiswa S-2/S-3.
Berapa rasio doktor dan mahasiswanya?
Kalau Anda tebak 1:2 itulah tebaan yang hampir tepat. Yale memang khas universitas riset. Satu doktor membimbing dua mahasiswa.
Kalau si Ndet (Andretti) bisa dapat medali emas lagi tahun ini ada harapan bisa dapat masuk ke Yale.