Kementan Tetapkan Rejang Lebong Sebagai Sentra Tanaman Holtikultura
Kementan telah menetapkan Kabupaten Rejang Lebong sebagai sentra tanaman holtikultura--TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan sejumlah daerah di Indonesia sebagai sentra tanaman holtikultura. Salah satu daerah itu adalah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Ditetapkannya Kabupaten Rejang Lebong sebagai daerah sentra tanaman holtikultura itu membawa semangat tersendiri bagi pemerintah daerah untuk berkomitmen dalam meningkatkan produksi.
"Beberapa waktu lalu, Rejang Lebong ditetapkan oleh Kementan sebagai sentra hortikultura, tanaman sayuran dan buah-buahan untuk di Bengkulu. Maka kami berkomitmen akan meningkatkan produksi holtikultura di Rejang Lebong," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby, MM.
Dikatakannya, selama ini produksi tanaman hortikultura di Kabupaten Rejang Lebong bukan cuma untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rejang Lebong dan Bengkulu saja. Tapi produksi holtikultura Kabupaten Rejang Lebong juga sudah didistribusikan ke kabupaten/kota lain yang ada di luar Provinsi Bengkulu.
"Kita Rejang Lebong ini untuk distribusi tanaman holtikultura jadi tumpuan bagi kabupaten lain di provinsi juga bahkan sampai ke Sumatera Selatan, Jambi, Sumbar hingga Pekanbaru, " tambah Amrul.
BACA JUGA:Potong Tumpeng Warnai Upacara Peringatan HGN di Rejang Lebong
Lebih jauh disampaikannya, penetapan Kabupaten Rejang Lebong sebagai sentra hortikultura tersebut guna mendukung program ketahanan pangan dan makan siang bergizi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Bengkulu, serta daerah terdekat lainnya.
Menurutnya, tanaman hortikultura hanya bisa tumbuh pada ketinggian tertentu, sehingga Kabupaten Rejang Lebong menjadi salah satu daerah penghasil tanaman hortikultura seperti brokoli, arcis, kol, wortel dan sebagainya setelah Kota Pagar Alam, Provinsi Sumsel dan Kerinci, Provinsi Jambi.
Dengan adanya penetapan sebagai sentra hortikultura, diharapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan pemerintah pusat untuk mengawal produksi tanaman ini bisa ditingkatkan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan daerah-daerah lainnya.
"Ini kesempatan bagi petani kita, karena untuk menyukseskan ini petani butuh bantuan saprodi, butuh pengawalan dan sebagainya. Kita minta pemerintah pusat agar bisa membantu kita agar produksi yang dihasilkan petani lebih tinggi lagi," singkatnya.