Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid di Kepahiang juga Dilaporkan ke Kades
Dugaan pelecehan yang dilakukan oknum guru di Kabupaten Kepahiang ternyata dilaporkan juga kepada kepala desa. --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Sejauh ini, berdasarkan keterangan Suweknyo selaku Kepala Desa (Kades) Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sudah ada sejumlah orang tua murid yang melaporkan aksi dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru di sekolah yang berada didesanya.
Laporan tersebut langsung disampaikan oleh orang tua murid kepada dirinya ketika kisruh di sekolah tempat di mana oknum guru tersebut mengajar mulai muncul.
"Sebelum melaporkan dugaan ini (Pelecehan, red) ke Polres Kepahiang, beberapa orang tua murid sempat melaporkan kejadian ini ke pemerintah desa, ya kepada saya sebagai Kades," ujar Suweknyo, Jum'at 29 November 2024.
Kemudian Kades Suweknya juga mengungkapkan, dugaan tindakan yang tidak senonoh yang dilakukan oleh oknum guru tersebut, sempat membuat geram sejumlah orang tua murid. Beruntungnya pihak sekolah dan pemerintah desa dapat meredam kemarahan para orang tua sehinga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kades Suweknyo juga menambahkan, beberapa waktu lalu pihak keluarga dari oknum guru tersebut sempat menemui dirinya, supaya dipertemukan dengan orangtua murid yang melaporkan guru tersebut ke polisi.
BACA JUGA: Dugaan Oknum Guru Lecehkan Murid di Kepahiang, Kepsek: Sudah Diserahkan ke Polisi
"Wajar saja, kalau orangtua murid geram, atas dugaan pelecehan ini. Sebenarnya baru-baru ini sudah ada pihak dari oknum guru tersebut menemui saya, tujuannya ingin berdamai dengan orang tua murid yang telah melaporkannya. Namun upaya tersebut hingga kini tidak ditanggapi oleh orang tua anak yang merupakan warga kami," paparnya.
Di sisi lain, berdasarkan informasi yang didapat oleh Radarkoran.com, dari salah satu murid yang diduga juga mengalami pelecehan. Kejadian pelecehan ini dilakukan oleh oknum gurunya saat jam mata pelajaran olahraga.
"Pak NU sering menyentuh fisik kami saat mengajarkan olahraga, seperti senam. Beberapa murid lai juga diperlakukan demikian," ujarnya.