925 Warga Kepahiang Sakit Diabetes, Ini Ciri-cirinya
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM. --DOK/RK
KEPAHIANG RK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang 2024 ini dari Januari hingga Desember, ratusan warga di Kabupaten Kepahiang atau tepatnya 925 orang yang terdeteksi sakit diabetes. Data penderita diabetes tersebut berdasarkan laporan Puskesmas se-Kabupaten Kepahiang, termasuk data dari RSUD Kepahiang. Karena, ratusan warga yang terdeteksi sakit diabetes tersebut mendatangi Puskesmas dan RSUD menjalani pengobatan.
"Berdasarkan catatan yang kami terima dari seluruh pelayanan kesehatan sepanjang 2023 ini, ada 925 warga Kepahiang terdeteksi sakit diabetes. Semua sudah ditangani serta diberikan layanan sebagaimana mestinya," kata Kepala Dinkes Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM, Kamis 28 Desember 2023
Diterangkan Wisnu, penyakit diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kadar gula atau disebut glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Tapi penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.
"Kadar gula (glukosa, red) di dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin, yang diproduksi pankreas. Nah, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu untuk memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Sehingga tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi," jelas Wisnu.
Lanjut diterangkan, penyakit diabetes terbagi menjadi dua. Tipe 1, terjadi saat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang serta menghancurkan sel- sel pankreas yang memproduksi insulin.
BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2023, Belasan Ribu Warga Kepahiang Berobat Darah Tinggi
Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat, memicu kerusakan pada organ-organ tubuh. Selanjutnya, tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi. Untuk diabetes tipe 2 ini terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif pada insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik.
"Untuk ciri-cirinya sendiri di antaranya sering merasa haus atau sangat lapar, sering buang air kecil terutama di malam hari, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, tubuh mudah lelah dan lemas, luka menjadi lebih sulit sembuh, dan sejumlah ciri-ciri lainnya," terang Wsinu.
Untuk mencegah penyakit diabetes, selain harus terus melakukan pengobatan secara berkelanjutan, juga harus melakukan sejumlah kegiatan yang positif. Di antaranya mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat, rutin berolahraga serta melaksanakan aktivitas fisik, beristirahat dan tidur yang cukup, berhenti merokok jika merokok, mengelola stres dengan baik.
"Lakukan kegiatan yang positif dan sehat. Yang terpenting harus rutin menjalani pengecekan gula darah, sedikitnya 1 kali dalam setahun," demikian Wsinu.