DPK Bengkulu Serahkan Bantuan Komputer, Dorong Optimalisasi Perpustakaan Desa/Kelurahan

SOSIALISASI : Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek SPP-TIK Replikasi Mandiri Perpustakaan Desa/Kelurahan Tahun 2023 di ruang aula Kantor DPK Provinsi Bengkulu.--GATOT/RK

BENGKULU RK - Dalam upaya mewujudkan transformasi perpustakaan berbasis iklusi sosial, yakni perpustakaan yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan memfasilitasi dalam pengembangan potensi daerah, hingga saat ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu terus mendorong supaya keberadaan perpustakaan desa/kelurahan dapat difungsikan secara optimal dan keberadaan perpustakaan dapat menyeluruh di wilayah Provinsi Bengkulu. 

Hal demikian ditegaskan Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd stelah menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) SPP-TIK (Strategi Pengembangan Perpustakaan - Teknologi Informasi dan Komunikasi) Replikasi Mandiri Perpustakaan Desa/Kelurahan Tahun 2023 Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial DPK Provinsi Bengkulu, Kamis 28 Desember 2023 di ruang aula Kantor DPK Provinsi Bengkulu. 

"Kita bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mendorong dan berkomitmen untuk mewujudkan program nasional, yakni satu desa/kelurahan satu perpustakaan berbasis inklusi sosial," sampai Meri Sasdi.

Ia menambahkan, dalam mengoptimalkan keberadaan perpustakaan desa/kelurahan berbasis inklusi sosial, DPK Provinsi Bengkulu telah melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pengelola perpustakaan pustakawan di tingkat desa/kelurahan, menyediakan pelatihan dan workshop, meningkatkan koleksi bahan bacaan di perpustakaan dan melakukan promosi serta sosialisasi.

BACA JUGA:DPK Bengkulu Targetkan Nilai Audit Kearsipan Predikat ''AA'' Tahun Depan

Bahkan hari ini DPK Provinsi Bengkulu juga memberikan bantuan 60 unit komputer kepada 3 desa setiap kabupaten/kota atau 30 desa yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu, sebagai alat penunjang perpustakaan.

"Selain kita lakukan Bimtek awal, terkait bagaimana optimalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut, juga kita serahkan bantuan 2 unit komputer yang lengkap untuk 30 desa/kelurahan," tuturnya. 

Lebih lanjut, Meri Sasdi berharap keberadaan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menjadi kekuatan di desa/kelurahan di dalam mengatasi berbagai persoalan baik ekonomi, pendidikan, kenakalan remaja dan lainnya, benar-benar dapat diwujudkan dengan baik. 

"Mudah-mudahan program ini benar-benar dapat terwujud di Bengkulu, sehingga dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan daerah," tutup Meri Sasdi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan