Dewa Umat

-----DISWAY
Soedomo yang menanggung semua biaya perbaikan toilet dan wisma kelenteng. Tidak diambil dari uang kelenteng. Soedomo sendiri yang bayar –bersama donatur lain yang juga teman-temannya.
Keadaan tenang itu berlangsung sampai usai Pemilu 2024. Di Pemilu itu tokoh Tionghoa asal Tuban, Go Tjong Ping, gagal terpilih kembali sebagai anggota DPRD Jatim. Ia sudah dua periode menjadi anggota dewan. Dari PDI-Perjuangan. Namanya terkenal di Tuban.
Meski dua periode menjadi anggota DPRD, Tjong Ping tidak terlihat kaya. Ia orang jujur. Tidak mau "ngobyekkan" kursi. Orangnya mudah bergaul.
Hobi Tjong Ping memotret siapa saja dalam suatu acara. Foto-foto hasil jepretannya dirangkum dalam satu album bergerak. Album itu dikirim ke teman-temannya yang ada di foto. Saya sering mendapat kiriman seperti itu. Menyenangkan.
Setelah tidak terpilih lagi di Pemilu, Tjong Ping kelihatan biasa-biasa saja. Tidak terlihat stres. Masih tetap ramah dan bersosialisasi.
Tapi Tjong Ping jadi ingat: kelenteng Tuban sudah waktunya dikembalikan ke orang Tuban. "Kok kelenteng Tuban ditangani orang Surabaya," katanya seperti dimuat media.
Tjong Ping juga ingat kepemimpinan orang Surabaya itu sifatnya sementara. Seharusnya sudah berakhir. "Sudah harus diserahkan kembali ke umat di Tuban akhir tahun lalu," ujar Tjong Ping kepada saya.
Tiga tokoh Surabaya itu pun tidak masalah. Silakan saja diambil alih. Asal tidak bertengkar lagi.
Tjong Ping pun membentuk panitia pemilihan pengurus kelenteng. Ia sendiri yang jadi ketua panitia pemilihan. Ia yang melakukan pendaftaran calon ketua. Ia sendiri mendaftar dan dianggap memenuhi syarat.
Lho ia kan anggota PDI-Perjuangan? Bukankah syarat pengurus kelenteng tidak boleh berpolitik?
BACA JUGA:Gelap Terang
BACA JUGA:Gelap Cahaya
Tjong Ping ternyata sudah menyatakan berhenti dari partai. Sudah jadi orang non-partai. Ia pun terpilih jadi ketua.
Heboh.
Pihak yang dulu jadi lawan Tjong Ping tidak bisa menerima. "Pemilihan itu akal-akalan. Ibarat ia yang jadi ketua KPU ia pula yang terpilih," ujar pihak satunya.