Musim Pancaroba, Masyarakat Diimbau Waspada Diare dan DBD

Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian--GATOT/RK

Radarkoran.com - Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, saat ini kondisi cuaca sedang tidak mendukung atau berubah-ubah. Situasi ini lebih dikenal dengan musim pancaroba atau peralihan musim, dimana kondisi hujan dan panas yang berubah-ubah.  

Adanya musim pancaroba ini sangat berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat, karena dengan adanya perubahan suhu dan cuaca dapat menurunkan imunitas tubuh yang berakibat rentan terserang penyakit terutama diare, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan beberapa penyakit seperti flu, sakit tenggorokan, batuk dan demam. 

Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menghimbau agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar dapat terhindar dari potensi penyakit yang diakibatkan oleh kondisi cuaca ekstrem. 

Dinkes Provinsi Bengkulu sendiri mencatat adanya peningkatan kasus diare dan DBD saat musim pancaroba. Bahkan, dalam sebulan terakhir ini kasus diare sudah mencapai sekitar angka 6.232 kasus dan 1.093 kasus DBD.

BACA JUGA:DBD di Bengkulu Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

"Peningkatan terjadi di minggu ke-24 tahun 2025, namun di minggu ke-26 terjadi penurunan dan minggu ke-27 ada peningkatan sedikit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian. 

Untuk mencegah peningkatan kasus, masyarakat diimbau untuk dapat menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta membersihkan lingkungan dari potensi penyakit DBD akibat perkembangbiakan nyamuk.

Selain pola hidup sehat, masyarakat juga harus menjaga kesehatan tubuh dengan beristirahat yang cukup, menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dan mengkonsumsi makanan pokok yang mengandung banyak vitamin. 

"Tetap waspada, terutama tetap melakukan Germas atau gerakan hidup bersih dan sehat," singkat Ruslian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan