Pembangunan Turbin Juli 2027, Bupati Beberkan Keuntungan Setelah PT. PGE Beroperasi

Bupati Lebong H. Azhari, SH, MH saat menyampaikan sejumlah keuntungan yang akan di dapat Kabupaten Lebong setelah PT. PGE beroperasi--EKO/RK
Radarkoran.com - Bupati Lebong H. Azhari, SH, MH menegaskan Pemkab Lebong terus berupaya mendukung agar PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Hulu Lais yang berada di wilayah Kecamatan Lebong Selatan untuk bisa segera beroperasi.
Menurutnya banyak keuntungan yang akan diperoleh Kabupaten Lebong jika perusahaan plat merah tersebut sudah masuk tahap operasi. Selain Kabupaten Lebong akan mendapatkan jatah Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai salah satu sumber PAD, ratusan hingga ribuan tenaga kerja bisa terserap untuk mendukung peningkatan roda perekonomian.
"Ini bukan sekadar proyek nasional. Ini juga harapan masyarakat Lebong untuk kehidupan yang lebih baik. Ribuan tenaga kerja lokal akan terserap, ekonomi akan hidup, dan Lebong akan punya peran penting dalam transisi energi Indonesia,” tutur Azhari.
BACA JUGA:Siap-siap Proyek Tunda Bayar Tahun 2024 Segera Diaudit BPKP
Ditambahkannya, dari hasil pertemuan yang dihadirinya di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPMbeberapa waktu lalu, PT. PLN telah menjadwalkan membangun turbin yang akan menjadi infrastruktur kunci agar PT. PGE bisa segera beroperasi pada Juli 2027 mendatang.
"Tentu kita inginnya bisa dipercepat, kalau bisa tahun 2026. Tapi semua sudah ada jadwalnya, " lanjut Bupati Azhari.
Bupati Azhari berharap semua pihak serius mengawal agar proyek ini bisa berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal.
"Sudah ada progres. Tapi kita tidak ingin hanya berhenti pada niat. Perlu ada tahapan teknis yang jelas dan tenggat waktu yang dipenuhi," demikian Azhari.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Lebong, H. Azhari, SH, MH hadir dalam rapat penting bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Selasa 15 Juli 2025 di Jakarta.
Rapat strategis tersebut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan nasional, termasuk Direktur Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lebong, serta perwakilan dari PT PLN (Persero) dan PT PGE.