Ratusan Juta Tidak Bisa Dicairkan, Promotor VIR Kepahiang Tolak Bayar Pajak
Klarifikasi Faisol saat ditemui di Polres Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Promotor Aplikasi VIR di Kabupaten Kepahiang, Faisol Husein belakangan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, aplikasi VIR yang beberapa bulan terakhir digadang-gadang dapat menjadi sebuah investasi yang menjanjikan, malah rungkat dan kini mulai diragukan.
Faisol ditemui awak media saat dirinya berada di Polres Kepahiang, Polda Bengkulu mengakui bahwa dirinya sendiri tidak bisa memastikan kelanjutan aplikasi VIR.
Menurut Faisol, ia sendiri menyayangkan ada saldo senilai ratusan juta yang belum bisa ia klaim dari aplikasi tersebut. Sementara syarat untuk mengklaim saldo itu, Faisol mengatakan dirinya diwajibkan untuk membayar pajak.
"Dari awal saya gabung, kurang lebih sudah 750 jutaan penghasilan saya di aplikasi ini. Tapi itu tidak bisa ditarik, karena harus membayar pajak. Saya harus membayar sebesar 57 juta, saya putuskan untuk tidak mau membayar pajak tersebut," ujar Faisol.
Menurut Faisol, ia pun mengaku sudah dijanjikan oleh pihak yang disebutnya 'pusat' agar meraup kesuksesan dalam aplikasi ini. Sayangnya kata Faisol, kecil kemungkinan baginya untuk mengambil seluruh keuntungan yang ada di dalam aplikasi tersebut.
BACA JUGA:SCM Pertama, 2 Rekanan Bidang Cipta Karya Diberi Waktu 5 Hari
"Kemarin sore semua dana tidak bisa cair, tiba-tiba muncul harus bayar pajak. Saya bilang sama perusahaan bahwa saya sudah tidak bisa bayar pajak lagi, dana saya yang kemarin dipakai untuk acara di Hotel Spanak belum kembali. Kecuali kalau itu sudah kembali, mungkin saya bisa bayar," sambungnya.
Disinggung terkait bagaimana cerita awal ia mengenal Aplikasi VIR tersebut, Faisol mengatakan bahwa dirinya mengenal hal tersebut melalui media sosial. Awalnya ia dibujuk untuk menjadi duta kebersihan, singkat cerita hal tersebut membuatnya tertarik.
Awalnya ia melakukan deposit dengan modal Rp 300 ribu, dan dijanjikan keuntungan dalam beberapa bulan. Terbukti keuntungan itu berhasil diraupnya dalam waktu singkat dan membuatnya menjadi sukses dalam aplikasi tersebut.
"Kata pihak perusahaan, saya hanya diminta agar menuruti aturan mereka saja. Kemudian saya akan dijanjikan kesuksesan dalam aplikasi ini," demikian Faisol.