Waspada Penipuan Catut Nama BKPSDM Lebong

Kantor BKPSDM Lebong--Ist/RK

Radarkoran.com - Ulah pelaku penipuan baru-baru ini menyasar dunia Pendidikan di Kabupaten Lebong. Sebuah surat elektronik berbentuk PDF lengkap dengan kop surat dan tanda tangan yang mengatasnamakan Plt Kepala BKPSDM Lebong menyebar ke para kalangan kepala sekolah tingkat TK hingga SMP. Dalam surat itu tertulis sedang berlangsung proses mutasi besar-besaran bagi tenaga pendidik.

Mencantumkan nomor surat resmi, surat bernomor 800.1.2.5/837/BKPSDM-C/2025 tersebut menjelaskan bahwa mutasi dilakukan sebagai upaya penyegaran organisasi dan pemenuhan kebutuhan formasi tenaga pendidik. Surat itu juga menyinggung hasil asesmen dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong sebagai dasar penataan pegawai.

Dalam instruksinya, kepala sekolah diminta segera berkoordinasi dengan kepala BKPSDM melalui nomor telepon 0813-1348-3774, serta melengkapi dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk mempercepat proses verifikasi.

Terkait hal ini Plt Kepala BKPSDM Lebong, Reko Haryanto, S.Sos, M.Si menegaskan bahwa surat mutasi yang beredar tersebut adalah palsu alias hoaks. Menurutnya, pihak BKPSDM tidak pernah mengeluarkan undangan maupun pemberitahuan terkait mutasi pegawai sebagaimana yang tertulis dalam surat tersebut. 

BACA JUGA:Inspektorat Lebong Tuntas Audit 18 OPD, Hasilnya?

"Surat tersebut adalah surat palsu atau hoaks," tegas Reko Haryanto.

Lebih jauh, Reko menjelaskan bahwa pihaknya telah menelusuri nomor telepon yang dicantumkan di surat itu. Hasilnya, nomor tersebut bukan milik BKPSDM Lebong melainkan terdeteksi berada di Bandung, Jawa Barat.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa surat tersebut merupakan bagian dari upaya penipuan yang menyasar tenaga pendidik. 

"Setelah diselidiki, nomor telepon tersebut ada di Bandung Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.

Selain itu, tanda tangan elektronik (TTE) yang dicantumkan dalam surat juga terbukti telah dimanipulasi. Menurut Reko, pelaku hanya melapisi TTE sehingga terlihat seolah-olah asli.

Ia menegaskan bahwa sistem aplikasi resmi seperti Srikandi tidak mengalami gangguan apa pun, sehingga jelas bahwa pemalsuan dilakukan secara manual oleh pihak tak bertanggung jawab. 

"TTE itu dilapis-lapis aja, jadi bukan aplikasi Srikandinya yang bermasalah," terang Reko.

Atas beredarnya surat palsu tersebut, Reko meminta seluruh guru dan kepala sekolah untuk tetap waspada. Ia mengimbau agar tidak mudah percaya pada dokumen yang beredar tanpa verifikasi, terlebih jika berkaitan dengan kepegawaian. Jika ada keraguan, para tenaga pendidik diminta untuk langsung mendatangi atau menghubungi BKPSDM Lebong melalui saluran resmi.

 "Semua harus bisa lebih selektif jika mendapatkan surat yang belum pasti kebenarannya," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan