Di Bengkulu Ada 8 Petugas Ad Hoc Meninggal, Puluhan Lainnya Sakit

Ketua KPU Provinsi Bengkulu Rusman Sudarsono menyampaikan ada 8 petugas ad hoc meninggal dunia dalam penyelenggraan Pemilu 2024 di Provinsi Bengkulu.--GATOT/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menginformasikan ada sebanyak 8 orang petugas badan ad hoc yang meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu 2024 di wilayah Bengkulu. 

"Untuk petugas (ad hoc) kita ini ada 8 orang yang meninggal dunia dan ada 69 orang yang sakit," tutur Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono, SE. 

Ia menambahkan, dari 8 orang anggota badan ad hoc yang meninggal dunia, 7 orang diantaranya telah diberikan santunan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada. 

"Yang meninggal dunia sudah kita beri santunan sebesar Rp 36 juta untuk santunan kematian dan ditambah Rp 10 juta untuk biaya pemakaman," paparnya.

BACA JUGA:Dispar Ajak Semua Pihak Edukasi Pedagang Pantai Panjang

Sedangkan untuk petugas yang sakit, Rusman menyebut juga telah diberikan santunan dengan besaran yang berbeda-beda sesuai dengan perawatan yang mereka jalani.

"Kalau yang sakit bervariasi, sesuai dengan tingkatan penyakitnya. Ini sesuai diagnosa dokter,  bukan kita yang menentukan kira-kira sakitnya ringan, sedang atau berat, karena ini bukan bidangnya kita," kata Rusman. 

Lebih jauh, dari 8 orang petugas yang meninggal dunia, ada satu orang lagi petugaa ad hoc yang belum mendapatkan santunan, karena direncanakan penyerahan akan langsung diberikan oleh KPU RI.

BACA JUGA:Optimalisasi Realisasi APBD 2024, OPD Diminta Percepat Lelang

"Jadi, yang satu orang lagi ini baru meninggal dunia pada tanggal 29 Februari lalu di Kepahiang. Kita mendapatkan informasi bahwaapabila ada kesempatan jadwal dari KPU RI akan memberikanmu secara langsung ke keluarga duka, anggarannya sudah ada dan tinggal disalurkan saja," demikian Rusman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan