Dinas Perpusda Inisiasi e-Kepahiang yang Diwacanakan jadi Perpustakaan Digital
Kadis Perpusda Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd--DOK/RK
KEPAHIANG RK - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kepahiang Provinsi Bengkulu sudah menginisiasi aplikasi e-Kepahiang, yakni digitalisasi perpustakaan. Aplikasi tersebut tengah diusulkan pada Perpustakaan Nasional RI yang diharapkan dapat direalisasikan ketika gedung layanan perpustakaan daerah nantinya dioperasikan.
Kadis Perpusda Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd melalui Kabid Layanan Perpustakaan, Sadikin, S.Pd Rabu (29/11) menjelaskan, aplikasi tersebut diusulkan agar keberadaan perpustakaan tetap eksis di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.
"Ya karena era digital, tentu kita juga akan mengusulkan inovasi mengembangkan digitalisasi perpustakaan. Yaitu e-Kepahiang yang nantinya menjadi perpustakaan digital kita. Kini sedang diusulkan permohonannya ke Perpusnas RI," jelas Sadikin, Rabu (29/11).
Menurutnya, diantaranya inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat yakni melengkapi fasilitas perpustakaan dalam bentuk e-book dan layanan peminjaman jarak jauh. Sehingga, masyarakat lebih tertarik untuk datang dan memanfaatkan perpustakaan sebagai wahana sumber bacaan.
"Pengembangan perpustakaan memiliki potensi untuk meningkatkan minat dan budaya membaca. Saat ini memang sudah ada server, tapi kalau buku digital belum. Untuk itu, kami usulkan ke Perpusnas RI mengingat soal digitalisasi ini ada teknisnya," terang Sadikin.
BACA JUGA:Keberangkatan 2024, Masih Banyak CJH Kepahiang Berusia 65 Tahun
Jika hal tersebut nantinya dapat dilakukan dengan maksimal, Sadikin optimis, perpustakaan dapat menjadikannya sebagai wahana belajar yang efektif. Outputn-nya, bisa mendidik menjadi sumber daya manusia yang mulia, kreatif dan bertanggungjawab.
"Upaya kita, pengembangan perpustakaan yang memiliki potensi untuk meningkatkan kecerdasaan bangsa, melalui peningkatan minat dan budaya baca. Faktanya, meskipun perpustakaan memberi manfaat besar namun keberadaannya masih bersifat parsal, karena belum menjangkau semua segmen masyarakat," demikian Sadikin.