Khutbah Jum'at : Tetap Optimis, Semangat dan Tidak Merasa Hina
H. SIBUAN, S.Ag. M.H.I, PENYULUH AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KEPAHIANG--
Oleh H. Sibuan, S.Ag, M.HI PAI Kemenag Kepahiang
Hadirin jemaah jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khotib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selalu dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Hadirin jemaah jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Hanya kepada-Nya kita semua menyembah dan memohon pertolongan.Tiada daya upaya dan kekuatan, tiada suatu peristiwa terjadi di alam jagat raya ini, kecuali atas izin dan kehendak-Nya.Dialah Allah Yang Maha menghidupkan dan mematikan,
Mari kita tundukkan raga, hati dan jiwa, pasrah dan berserah diri hanya kepada-Nya.Memohon ampun dan pertolongan hanya kepada-Nya.Karena hanya di tangan Allah Ta’ala sumber kekuatan, sumber pertolongan, sumber kemenangan.
Hadirin jemaah jumat yang dimuliakan Allah
Marilah kita renungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Ali-Imran ayat 139 yang berbunyi:
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya),
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan, ayat di atas merupakan hiburan dari Allah Ta’ala, sekaligus menggugah semangat kaum Muslimin, agar tetap memiliki optimisme dan semangat dalam segala kondisi.
Kaum Muslimin tidak boleh merasa lemah semangat karena pukulan berat, putus harapan karena kekalahan dan kekurangan, janganlah pula bersedih karena suatu musibah yang dihadapi.Tetapi, itu semua harus disikapi dengan benar, tetap semangat untuk bangkit, tegar menghadapi segala rintangan, gangguan dan cobaan.
Umat Islam adalah kaum yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena keimanan yang mereka miliki.
Umat Islam akan mendapat jaminan berupa keselamatan, kemenangan dan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi jika memegang teguh keimanan yang telah dianugerahkan kepada mereka.
Masa kejayaan dan kehancuran suatu kaum, agar manusia dapat mengambil hikmah dan pelajaran, sekaligus sebagai ujian untuk mengetahui siapa orang-orang memiliki keimanan sejati dan siapa yang terlena dengan kenikmatan duniawi.