Baru 500 Ekor HPR Dapat Suntikan VAR, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Disperkan Kabupaten Lebong mencatat baru 500 ekor hewan penular rabies atau HPR di wilayah ini yang mendapatkan vaksin anti rabies atau VAR.--Ist/RK
Radarkoran.com - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong mencatat baru 500 ekor hewan penular rabies atau HPR di wilayah ini yang mendapatkan vaksin anti rabies atau VAR.
Sementara jumlah populasi HPR yang ada di Kabupaten Lebong jumlahnya mencapai 16.136 ekor yang tersebar di 12 kecamatan.
Kepala Disperkan Lebong, Heldi Parindo, SE, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Meli Lela, SP, MP, didampingi Petugas Kesehatan Hewan, Drh. Ayu Bidarti, mengatakan belum lama ini pihaknya mendapatkan jatah 500 dosis VAR dari Pemprov Bengkulu.
Bahkan vakisn tersebut sudah direalisasikan kepada setiap HPR yang tersebar di 7 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lebong. Jumlah dosis yang tersedia tidak mencukupi untuk seluruh populasi HPR yang ada di Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Legalkah DC Pinjol Akses Kontak HP Milik Peminjam?
"Vaksinasi HPR sudah selesai kami laksanakan, tetapi dari keseluruhan dosis yang kami terima, hanya 500 ekor HPR yang berhasil divaksin. Saat ini masih ada sekitar 15 ribu ekor HPR yang belum divaksin," ujar Ayu Bidarti.
Disebutkannya, bahwa dari total 16.136 ekor HPR, diantaranya 10.601 ekor anjing, 5.500 ekor kucing, dan 35 ekor kera atau monyet.
Jumlah populasi ini kemungkinan telah bertambah karena hewan peliharaan seperti anjing dan kucing terus berkembang biak di berbagai wilayah kecamatan.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan HPR tersebut, terutama anjing yang dikenal berbahaya.
Apalagi, mengingat bahwa tahun ini baru sebagian kecil HPR yang sudah divaksin.
BACA JUGA:KPU Lebong Gelar Deklarasi Pilkada Damai, Catat Jadwalnya
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap HPR, terutama anjing. Jika ada kasus gigitan, segera laporkan dan bawa ke Puskesmas atau RSUD Lebong untuk mendapatkan suntikan vaksin anti-rabies," tambahnya.
Dirinya juga tidak menampik minimnya vaksinasi HPR disebabkan oleh ketiadaan anggaran untuk pengadaan vaksin dalam APBD Kabupaten Lebong. Disperkan hanya mengandalkan bantuan vaksin dari provinsi dan pusat untuk melaksanakan vaksinasi HPR.
"Usulan pengadaan vaksin HPR dari APBD belum diakomodir. Kami berharap masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan jika ada serangan HPR," tutupnya.