900 Hektare Sawah Ikut Program MT-II, Berpotensi Terus Bertambah
Data Disperkan Kabupaten Lebong ada 900 hektare lahan sawah yang akan melaksanakan program MT-II tahun 2024.--EKO/RK
Radarkoran.com - Data Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong ada 900 hektare lahan sawah yang akan melaksanakan turun tanam kedua tahun 2024 (MT-II). Bahkan rata-rata saat ini padi yang sudah ditanam pada lahan sawah tersebut sudah berusia 30 hingga 40 hari.
"Kurang lebih 900 hektare lahan sawah yang sudah tanam padi pada musim MT-II tahun ini," ungkap Kepala Disperkan Lebong, Hedi Parindo, SE,
Hedi menjelaskan bahwa luas lahan yang ikut melaksanakan program MT-II mungkin lebih besar dari yang terdata saat ini, mengingat belum semua lahan yang baru disemai pada bulan Agustus lalu tercatat.
Sebagian besar lahan yang mengikuti MT-II berada di Kecamatan Bingin Kuning, sementara sisanya tersebar di beberapa kecamatan lain.
"Saat ini, usia tanaman padi rata-rata mencapai 30-40 hari setelah penanaman. Kecamatan Bingin Kuning memiliki area terluas yang melaksanakan MT-II," tambahnya.
BACA JUGA:Lewat Aplikasi Michat, 2 ABG Ingin 'Indehoy' Berhasil Digagalkan Polisi, Begini Kronologisnya
Sejauh ini, Disperkan belum menerima laporan adanya serangan hama dari para tenaga penyuluh di lapangan. Hedi juga menegaskan pentingnya pendampingan oleh penyuluh untuk mencegah potensi serangan hama seperti tikus atau ulat yang dapat merusak tanaman.
"Kita tetap menginstruksikan para penyuluh untuk terus mendampingi petani agar mereka bisa mencegah serangan hama dan mendapatkan hasil panen yang optimal," katanya.
Hedi berharap, jumlah petani yang berpartisipasi dalam program MT-II di Kabupaten Lebong terus meningkat.
Jika MT-II dapat dilakukan secara serentak, hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi padi setiap tahun dan membantu mengurangi serangan hama tikus.
BACA JUGA:Pilkada 2024, Ada 42 Daerah Lawan Kotak Kosong, Ini Daftar Lengkapnya
"Semakin banyak petani yang ikut dalam MT-II, maka semakin baik untuk mengurangi risiko serangan hama tikus," harapnya.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah daerah telah memberikan bantuan berupa pupuk dan racun kepada petani yang berpartisipasi dalam MT-II.
Namun, Hedi menambahkan bahwa bantuan ini berasal dari stok yang tersisa dari tahun sebelumnya, bukan pengadaan baru tahun 2024.