Anggaran Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Digodok
Kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Upaya pengerukan alur pelayaran di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang mengalami pendangkalan akan segera dilakukan. Pengerukan kawasan Pelabuhan tersebut ditarget tahun 2024 ini tuntas dilaksanakan.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, saat ini Asosiasi Pertambangan Batubara Bengkulu (APBB), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pengguna jasa pelabuhan masih mengkaji anggaran yang dibutuhkan untuk mengeruk alur pelayaran Pelabuhan yang telah lama dangkal tersebut.
"Sekarang mereka (pengusaha) sedang menyusun rencana anggaran biaya (RAB)," kata gubernur Rohidin.
Pembahasan anggaran pengerukan dilakukan lantaran kebutuhan anggaran yang ada cukup besar. Dimana jika berkaca pada kegiatan pengerukan alur pelabuhan pada tahun 2020 lalu, PT Pelindo telah menghabiskan anggaran Rp 42,1 miliar.
BACA JUGA:Gedung Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Mulai Dibangun
Pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai di tahun ini sendiri menggunakan sistem privat company, sehingga semua anggaran dan teknisnya akan dibahas oleh pihak swasta.
"Mudah-mudahan bisa cepat selesai penyusunan RAB-nya dan bisa segera dikerjakan," ujar Gubernur Rohidin.
Sebagai informasi, kondisi alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu saat ini sudah sangat memprihatinkan. Posisi kedalaman alur hanya sekitar 3,5 meter Low Water Spring (LWS). Bahkan, jika terjadi air pasang, alur hanya dengan kedalaman sekitar 1,4 meter LWS.
Kondisi demikian membuat kapal-kapal besar tidak bisa bersandar di Pelabuhan terbesar di Provinsi Bengkulu tersebut. Sehingga akan berdampak signifikan terhadap alur perekonomian yang melalui pelabuhan tersebut.
Dan jika proses pengerukan dijalankan tahun ini, dalam rencana pengerukan alur pelabuhan itu, ditarget bisa sampai minus 10 meter LWS atau minimal bisa sampai 8 meter LWS.