SMAN 2 Kepahiang Berupaya Hidupkan kembali Tari Kejei Kesenian Adat Rejang

KEJEI : Seni tarian Kejei yang ditampilkan siswa-siswi SMAN 2 Kepahiang dalam acara pentas expo sekolah.--SUHAI/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co- Dewan guru dan siswa-siswi SMAN 2 Kepahiang Provinsi Bengkulu dengan serius menghidupkan kembali Tari Kesenian Adat Rejang yakni Tari Kejei. Tarian dengan upacara Kejei ini sudah berusia berabad -abad.

Tarian adat Kejei merupakan warisan masyarakat rejang Bengkulu, yang lahir sejak abad 13 dan sampai kini masih dipentaskan.

"Tari Kejei ini tidak saja menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Kepahiang, namun sudah menjadi bagian dari kebudayaan suku Rejang yang ada di Provinsi Bengkulu. Tarian ini diyakini masyarakat mengandung nilai-nilai mistik dan sudah ada sejak abad ke 13 silam," ucap Kepala SMAN 2 Kepahiang, Novi Yupensi, M.Pd, Minggu 3 Maret 2024.

"Jadi, perlu ditanamkan kepada siswa-siswi kita yang mayoritas bersuku rejang. Mereka harus tahu makna yang terkandung suatu seni tari asli daerah sendiri," sambung Novi.

BACA JUGA:Panggung Budaya Perayaan P5, SMAN 2 Kepahiang Tonjolkan Prosesi Adat 'Hasen Bekulo'

Dia melanjutkan, pagelaran tari Kejei ini menjadi ajang mencari jodoh antara bujang dan gadis yang sudah cukup umur yang datang dari berbagai penjuru daerah. Pelaksanaannya sendiri memakan waktu yang relatif lama dengan waktu paling singkat tiga hari, 15 hari, tiga bulan hingga sembilan bulan.

Tari Kejei diyakini sudah ada sejak abad 13 yang dipentaskan untuk menyambut kedatangan Biksu dari kerajaan Majapahit ke Tanah Rejang. Tarian ini dulunya diiringi tabuhan alat-alat musik tradisional bambu berupa bilah-bilah sebagai kulintang dan serdam (Kerilu).

Namun sejak kedatangan para Biksu yang menyebarkan agama Budha di daerah itu, peralatan ini mulai berganti menggunakan alat yang terbuat dari logam sehingga bisa bertahan sampai sekarang.

"Tarian ini juga termasuk tarian yang sakral dan diyakini oleh masyarakat suku Rejang mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang saat itu untuk acara menyambut para Biksu, acara perkawinan dan adat marga. Pagelaran tari ini biasanya disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syarat utamanya," terang Novi.

BACA JUGA:Expo Produk Kelas XII dan Panen Karya P5 Kelas X dan XI SMAN 2 Kepahiang, Meriah

Untuk melestarikan tarian khas masyarakat  Rejang ini agar tidak punah oleh pengaruh kemajuan zaman, kata dia, saat ini sudah ada sanggar tari Kejei di sekolah tingkat SMA khususnya di SMAN 2 Kepahiang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan