Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami, Ini Tujuannya
Pembukaan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) di Hotel Grage Bengkulu, Kamis (30/11) --GATOT/RK
BENGKULU RK - Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami yang dilaksanakan di hotel Grage Bengkulu, Kamis (30/11). Kegiatan tersebut mengangkat tema "Menyiapkan Masyarakat Siaga dan Tangguh Tsunami demi Mewujudkan Laut yang Aman".
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan BMKG dalam upaya memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait peringatan dini dan potensi gempa bumi dan tsunami.
Dirinya berharap agar para peserta sekolah lapang gempa bumi dan tsunami nantinya dapat mensosialisasikan hasil yang di dapatkan kepada masyarakat.
"Dalam kegiatan ini sebagai langkah kita ingin mendapatkan sejenis kader masyarakat bagaimana upaya mitigasi kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami bagi semua pihak," tutur Rohidin.
Lalu, dalam pendidikan ini juga gubernur meminta jika selama ini dipasang beberapa titik peralatan gempa BMKG agar dapat disosialisasikan, sehingga masyarakat paham dan mengatahui fungsi dari peralatan yang ada jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Kemudian yang ketiga kita memang bersama BPBD, dengan Basarnas dan pak Kapolda secara berkala melakukan simulasi penanganan bencana, apalagi memang daerah kita ini termasuk daerah yang rawan bencana. Sehingga upaya mitigasi bencana harus terus dilakukan," ujar gubernur.
Di sisi lain Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan, melalaui kegiatan yang dilaksankan, para peserta diharapkan nantinya dapat membantu mensosialisasikan penanganan dalam menghadapi situasi gempa bumi kepada masyarakat Bengkulu.
BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Permudah Pemustaka Miliki Kartu Keanggotaan
"Kegiatan ini sangat membantu untuk masyarakat dalam menghadapi situasi bencana gempa bumi, seperti apa, penanganannya dan bagaimana cara mengatasinya. Dan para peserta inilah yang akan membantu kita dalam mensosialisasikan kepada masyarakat dalam memitigasi bencana," ujar Daryono.
Untuk diketahui, dalam kegiatan sekolah lapang gempa bumi tersebut juga dilakukan launching tas kesiapsiagaan bencana yang dapat membantu masyarakat dalam membawa makanan, minuman dan dokumen penting pada saat bencana gempa bumi terjadi.
Kegiatan sekolah lapang gempa bumi ini diikuti 50 peserta dari berbagai kalangan yang berlangsung dari tanggal 30 November hingga 1 Desember 2023 dengan tujuan agar masyarakat Bengkulu lebih siap siaga dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi yang ada di Provinsi Bengkulu.