Sambil menunggu pertolongan medis datang, sebaiknya Anda memastikan orang yang terluka tersebut tidak sendirian dan cobalah untuk membuatnya tetap tenang.
BACA JUGA:Total Hadiah Rp 180 Juta, BPKH Buka Lomba Jurnalistik
4. Jangan pindahkan korban jika mengalami cedera dalam
Jangan pindahkan posisinya jika menemukan cedera dalam seperti luka patah tulang. Hal tersebut hanya berpotensi memperparah cedera. Jika Anda memiliki keterampilan pertolongan pertama dasar, cobalah untuk mengobati cedera yang berpotensi mengancam jiwa yang mereka miliki.
Namun jika tidak, Anda cukup mencegah adanya gerakan dengan menggunakan pakaian atau perban di sekitar tulang belakang atau patah tulang.
Lalu, jika kecelakaan sepeda motor dan korban masih memakai helm maka penolong dapat mengeluarkan helm korban dengan hati-hati untuk menghindari tersangkut di telinga.
5. Hentikan perdarahan
Cara menghentikan perdarahan pada korban kecelakaan lalu lintas dapat dilakukan dengan menakan luka terbuka beberapa saat. Namun pendarahan yang berlebihan dari kepala atau mulut bisa menjadi tanda bahaya dan perlu penanganan serius oleh petugas medis.
BACA JUGA:Emak-emak Nyatakan Dukungan untuk Paslon DISUKA, Siap Menangkan Pilwalkot Bengkulu
6. Atasi syok pascakecelakaan
Kenali tanda-tanda syok pascakecelakaan seperti wajah yang memucat, dingin, berkeringat, dan terlihat kesulitan bernapas hingga denyut nadinya melemah. Hal ini menandakan tubuhnya sudah kehilangan lebih dari 20 persen dari darah atau suplai cairan tubuh akibat perdarahan yang dialaminya.
7. Selalu periksa respon, pernapasan, dan denyut nadi korban
Ketika mengalami kecelakaan lalu lintas, korban bisa tidak sadarkan diri dan mengalami henti napas. Untuk itulah, sangat penting untuk selalu memeriksa respons, pernapasan, dan denyut nadi korban.