Machmud Algae

Rabu 11 Sep 2024 - 17:30 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

LEBIH 12 tahun tidak berjumpa anak muda ini kian sukses saja. Usaha kecilnya kini membesar berlipat-lipat.

Waktu saya ke rumahnya dulu ia masih ikut orang tua. Usahanya masih di tingkat rintisan. Ia masih mahasiswa semester enam Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Di teknik kimia.

Sambil kuliah ia terus menekuni usaha kecilnya. Jenis usahanya itu terlihat akan bisa menjadi besar. Kecil tapi jenis "blue ocean": Neo Algae.

Namanya: Machmud Lutfi Huzain. Kini 34 tahun. Neo Algae-nya berkembang ke mana-mana.

Laba usahanya sudah di atas Rp 10 miliar setahun. Machmud juga sudah punya anak dua. Hampir tiga. Tinggalnya masih di Sukoharjo, Solo.

BACA JUGA:Waduh Harga Sayuran di Rejang Lebong Anjlok

Machmud memang tipe anak muda yang tidak mudah menyerah. Ia begitu yakin akan rintisan usahanya.

Ia minta pendapat saya. Saya datangi rumahnya. Lihat sendiri kolam algae-nya. Lalu berbincang panjang: menyelami gejolak keinginannya.

Waktu itu kolam algae itu dibangun di halaman samping rumahnya. Kolam sederhana. Ia dapat benih algae dari dosen kimianya di Undip. Itu benih algae air payau.

Di Sukoharjo airnya tawar. Machmud mendalami algae lebih dalam: agar benih algae air payau bisa dikembangkan di kolam air tawar Berhasil.

Justru itulah keunggulan algae yang dikembangkan Machmud. Algae-nya sangat bersih. Tidak mengandung logam berat. Terutama tidak terkontaminasi microcystin.

Dari kolam sederhana yang saya lihat kala itu Machmud belajar banyak. Belajar dari kegagalan-kegagalannya.

Misalnya bagaimana agar air kolam bisa terus berputar agar algae-nya tidak mati. Ia juga belajar dari gagal panennya.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 17:23 WIB

Wanita Global

Sabtu 23 Nov 2024 - 16:03 WIB

Mau Berubah?

Kamis 21 Nov 2024 - 16:20 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 17:04 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 16:33 WIB

Critical Parah