Radarkoran.com - Ada-ada saja ulah seseorang pelaku tindak kejahatan satu ini, ulahnya mengundang tawa. Ya, pria pencuri pakaian di Provinsi Bengkulu yang terekam Closed-Circuit Television atau CCTV ini bertindak lucu saat menghindari rekaman CCTV.
Namun ternyata aksinya menghindari CCTV tetap terekam, lantaran CCTV yang dipasang pemilik rumah tidak hanya di satu titik saja tetapi ada juga titik lainnya.
Pria pencuri pakaian yang melakukan aksi lucu terekam CCTV ini terjadi di salah satu rumah di Jalan Bali Kelurahan Kampung Bali Kota Bengkulu, video ini pun viral di media sosial.
Dalam CCTV tanpak jelas, sebelum beraksi pria tersebut diduga menghisap lem aibon terlebih dulu. Selanjutnya, mengendap-endap ke arah pagar rumah hingga akhirnya masuk ke teras rumah.
Ketika masuk ke teras rumah, pria itu sadar jika aksinya terekam CCTV, hingga akhirnya dengan harapan bisa menghindari rekaman CCTV, pria tersebut melakukan aksi lucu. Aksi lucu yang dilakukan pria tersebut seperti gerakan seseorang yang tengah berperang melawan musuh dengan cara tiarap. Selain itu, pelaku mencoba bermacam gaya agar aksinya tidak terekam CCTV.
Agus selaku pemilik rumah membenarkan aksi pencurian yang dilakukan pria tersebut terekam CCTV. Sejauh ini sudah 2 kali rumahnya disatroni pencuri, tapi dirinya tidak melaporkan ke pihak kepolisian.
BACA JUGA:Aksi Pencurian Gagal karena Bau Parfume Menyengat, Kok Bisa? Begini Kronologisnya
"Kejadiannya jam 1 siang. Kami tahu kejadian ini, ketika isteri saya hendak mengangkat jemuran sore harinya. Setelah cek CCTV, ternyata memang benar ada pencuri. Rekaman sengaja kami sebar untuk memberikan efek jera bagi pelaku," kata Agus.
Diketahui, rekaman awal, CCTV merekam dua orang pria. Tidak lama kemudian, salah satu pria masuk ke dalam teras rumah berniat mecuri celana jeans. Agar tidak terekam CCTV, pelaku tiarap sembari berjalan merayap dan tiarap seperti orang yang tengah berperang melawan musuh. Dengan usahanya itupelaku berhasil mencuri dua lembar celana jeans.
"Tidak ada maksud lain selain memberikan efek jera, agar mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi. Untuk itulah kami sebar ke media sosial," demikian Agus.