Nobar Bandung

Rabu 16 Oct 2024 - 17:35 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Anda pun bisa menebak: Mo Sa La He itu pasti Mohamad Salah-nya Liverpool.

Sayang yang kedua, saya keburu meninggalkan Fuqing. Kalau masih di Fuqing saya bisa nobar dengan para mahasiswa Indonesia di sana. Pasti seru.

Hari Minggu lalu saya kumpul dengan mereka. Makan siang bersama. Sekitar 30 orang mahasiswa hadir --lima di antara mereka pakai Jilbab.

Di situ saya kenal Julian Chandra, ketua persatuan pelajar Indonesia di Fujian. Ia lulusan SMK Cibinong yang kini mengambil prodi manajemen keuangan.

Malamnya saya kumpul mahasiswa Indonesia lagi. Di kota Fuzhou. Satu jam dari Fuqing. Julian ikut ke Fuzhou. Makan malam lagi. Di restoran Indonesia di Fuzhou.

Nama restonya: Bandung (??). Pemiliknya memang asal Bandung: Hartanto Wiratama Tanto. Ia punya istri orang Xiamen.

Hartanto kini menjadi ketua Warung Kopi Fujian (lihat Disway kemarin), menggantikan Christopher Tungka.

BACA JUGA:Warung Kopi

Coba saja masih di Fuqing, atau di Fuzhou, bisa nobar seru di resto Bandung. Ups...tidak bisa. Tanto sendiri sudah punya tiket terbang ke Qingdao: nonton timnas langsung di Qingdao.

Tapi saya di Nanchang. Nonton sendirian. Tidak mau minta diadakan nobar. Kalau pun ingin nobar pasti yang lain pro Tiongkok --alangkah tersiksanya batin.

Yang juga menyesal tidak bisa nonton ke Qingdao tidak hanya saya. Juga seorang dokter Sahabat Disway: dr Jagaddhito. Ahli jantung. Aktivis mahasiswa saat di Unair. Lalu ambil spesialis jantung di UGM. Sekarang ia bertugas di RSUD Brebes, Jateng.

Jagaddhito akan sekolah di Qingdao --di Ri Zhao, dekat Qingdao. Beberapa hari lagi ia berangkat. Tiket sudah terbeli. Tidak bisa dimajukan.

Jagadito --putra mantan rektor ITS Prof Priyo Suprobo-- akan menjadi dokter Indonesia angkatan pertama yang disekolahkan ke Tiongkok. Ada 70 dokter di angkatan pertama ini. Pertanda di soal kedokteran pun Indonesia mulai kiblatain: barat dan timur.

Jagaddhito akan ditempatkan di rumah sakit kabupaten Ri Zhao, sekitar 50 dari Surabaya --kalau Qingdao diibaratkan Surabaya.

Saya tahu kota itu. Meski rumah sakit tingkat kabupaten tapi mutunya tidak kelas Lampung Timur.

Di RS itu bertugas seorang dokter yang layak kalau hanya mau bertugas di Beijing atau Shanghai.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 17:23 WIB

Wanita Global

Sabtu 23 Nov 2024 - 16:03 WIB

Mau Berubah?

Kamis 21 Nov 2024 - 16:20 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 17:04 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 16:33 WIB

Critical Parah