Radarkoran.com - Warga Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, patut bersyukur dengan diberikan berkah dari Allah SWT berupa sumber mata air yang terus mengalir meski sudah 10 tahun berlalu.
Sumber mata air tersebut muncul dari bekas galian sumur bor tanpa perlu ditarik mesin pompa air. Lebih mencengangkan lagi air tersebut tidak pernah surut atau berkurang debitnya.
Kepala Desa (Kades) Pelangkian, Sugandi mengatakan, saat musim kemarau masyarakat ramai mengambil air tersebut. Baik untuk keperluan mandi, mencuci dan kebutuhan rumah tangga lainya.
Sebelumnya air tersebut memakai mesin pompa air, tapi lama kelamaan air tersebut tidak membutuhkan mesin dan mengalir dengan sendirinya. Sumber mata air ini sudah 10 tahun mengalir dan manfaatnya sangat dirasakan bagi warga desa. Awalnya, sumber mata air ini dibor saat pembangunan balai desa. Pada saat itu kedalaman sumur bor mencapai 40 meter.
"Pernah kita uji kelayakannya untuk membuat air kemasan. Namun hasilnya air belum layak. Kalau untuk diminum tidak ada pengaruhnya namun harus dimasak terlebih dahulu. Air sangat jernih dan bersih. Ini keberkahan tersendiri untuk masyarakat Pelangkian yang diberikan sumber mata air untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun kemarau panjang air tidak pernah kering dan debit airnya tetap seperti itu," kata Kades Pelangkian Sugandi, Selasa 22 Oktober 2024.
BACA JUGA:Tahun 2025 Desa Pelangkian Rencanakan Bangun Gedung Serbaguna
Lanjut dia, untuk masyarakat dia meminta agar menjaga sumber air karena fenomena ini jarang sekali ditemui di tempat lainnya. Mungkin hanya Desa Pelangkian saja yang memiliki sumber mata air yang keluar langsung. Karena air sebagai sumber kehidupan harus dijaga dan dirawat dengan baik.
"Kita berharap air itu mengalir terus untuk masyarakat. Dan saya berpesan juga kepada masyarakat agar untuk selalu menjaga air tersebut jangan Samapi tercemar. Karena seperti saat ini kebutuhan air bersih sangat membantu masyarakat. Jagalah dan pelihara dengan sebaik mungkin sumber mata air ini, " pungkas Sugandi.